Gunungkidul, IDN Times- Anak-anak menjadi korban terbanyak dari sengatan ubur-ubur beracun. Bentuknya yang lucu membuat anak-anak ingin memegang ubur-ubur berwarna biru cerah ini.
Kali ini korban tidak hanya berada di Pantai Parangtritis, Bantul, namun juga berasal sejumlah pantai di Kabupaten Gunungkidul.
Tim SAR Wilayah II Gunungkidul, Surisdiyanto mengatakan data korban sejak hari Senin (3/6) setidaknya 43 wisatawan terkena sengatan. Di Pantai terdapat 25 orang, Pantai Sepanjang sebanyak 4 orang, Pantai Drini ada 6 korban. Sedangkan hari Selasa (4/6), di Pantai Drini sebanyak 6 orang, Pantai Krakal sebanyak 1 orang, dan di Pantai Drini 2 orang terkena sengatan pada hari Rabu (5/6).
"Korban sengatan ubur-ubur beracun sebagian besar anak-anak. Korban tak sengaja memegang karena tidak tahu bahwa benda yang dipegang ternyata ubur-ubur beracun. Walaupun sudah mati dapat ternyata dapat juga terkena sengat," ujarnya kepada wartawan, Kamis (6/6).
Dari puluhan wisatawan, ada beberapa yang harus diberikan bantuan oksigen karena mengalami sesak nafas."Reaksi dari sengatan berbeda-beda mulai dari gatal-gatal, kepanasan, hingga sesak nafas sampai pingsan," katanya.
Tim SAR pun telah memberikan pringatan kepada wisatawan agar tidak memegang hewan bertentakel berwarna biru.
"Kami sudah memberi pengarahan melalui pengeras suara, hati-hati dengan serbuan ubur-ubur yang memang selalu datang saat musim liburan yaitu Juni hingga Agustus, karena airnya memang pas dingi di musim itu."
Sementara itu, Koordinator Tim SAR Wilayah II Gunungkidul, Marjono menambahkan kondisi air laut yang dingin menyebabkan ubur-ubur mencari tempat hangat di sekitar kawasan pantai.
Marjono pun berbagi tips agar wisatawan yang terkena sengatan cepat tertolong. Cukup dengan mengoleskan asam cuka sebagai penawar racun karena mengandung asam amoniak.