TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keluarga Tak Harmonis Picu Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Jogja

Alasannya demi menghilangkan stres hingga penat

Delapan pelaku penyalahgunaan narkoba diamankan Polresta Yogyakarta sebulan terakhir. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Intinya Sih...

  • Ketidakharmonisan keluarga menjadi pemicu penyalahgunaan narkoba di Yogyakarta.
  • Anak muda terjerumus dalam penggunaan narkoba untuk menghilangkan stres dan penat akibat ketidakharmonisan keluarga.
  • Satresnarkoba Polresta Yogyakarta berhasil mengungkap delapan kasus penyalahgunaan narkoba dan menangkap delapan pelaku, termasuk pengedar dan pemakai.

Yogyakarta, IDN Times - Satuan Reserse Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya (Satresnarkoba) Polresta Yogyakarta menyebut ketidakharmonisan dalam keluarga jadi salah satu pemicu munculnya berbagai kasus penyalahgunaan narkoba di wilayahnya. Informasi itu diperoleh berdasarkan pengakuan tersangka penyalahgunaan narkoba yang berhasil diamankan oleh jajaran Polresta Yogyakarta.

1. Pelaku curhat 'broken home' memicu konsumsi obaya

Kasatreskoba Polresta Yogyakarta, AKP Ardiansyah Rolindo Saputra menyebut ketidakharmonisan dalam keluarga membuat banyak anak muda di wilayahnya terjerumus mengonsumsi obat-obatan berbahaya itu.

"Curhatan daripada salah satu tersangka penyebab dia menggunakan itu broken home karena rumah tangga yang kurang harmonis. Sehingga dia menggunakan mengkonsumsi obaya tersebut," kata Ardiansyah, Rabu (11/9/2024).

"Alasannya ya untuk menghilangkan stres, penat, tapi kan bukan ke situ arahnya, masih banyak cara positif lain yang harus dilakukan enggak harus mengonsumsi barang tersebut," sambung dia.

2. Banyak residivis masuk bui lagi gegara narkoba

Oleh karenanya, ia meminta kepada para orangtua atau keluarga agar mampu menciptakan lingkungan harmonis mengantisipasi hal ini.

Menurut dia, komunikasi dua arah juga penting dijalin. Setidaknya, metode ini bisa meminimalisir kasus penyalahgunaan narkoba, menimbang banyak faktor lain yang memicu hingga membuat sejumlah residivis ditangkap lagi karena urusan serupa.

"Terlalu miris kalau hanya untuk menghilangkan stres kita konsumsi barang tersebut. Masih banyak hal-hal positif yang bisa dikerjain, apalagi dari sisi anak-anak yang masih berpotensi untuk melakukan hal-hal positif yang lebih baik daripada konsumsi obaya," paparnya.

Baca Juga: Isu Megathrust, Angka Wisatawan Pantai Selatan Bantul Anjlok

Verified Writer

Tunggul Kumoro Damarjati

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya