Erupsi Merapi Tahun 2010 Jadi yang Terbesar dalam 100 Tahun Terakhir
Hari tepat 10 tahun erupsi Gunung Merapi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Erupsi Gunung Merapi pada 26 Oktober 2010 lalu, menjadi erupsi terbesar selama 100 tahun terakhir yang juga menimbulkan dampak yang cukup besar, terutama bagi masyarakat di lereng Gunung Merapi. Tercatat hampir 500 ribu warga harus mengungsi akibat erupsi tersebut.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengungkapkan banyak tantangan yang harus dihadapi kala itu. Yang mana selain pengungsi, pemerintah daerah saat itu belum membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang menangani bencana di daerah. Sehingga banyak kendala atau hambatan dalam koordinasi di daerah.
"Sehingga erupsi besar dengan jumlah pengungsian yang sangat besar menjadi tantangan yang sangat luar biasa, di mana dalam waktu yang sangat singkat harus menangani pengungsian dalam jumlah hampir 500 ribu," ungkapnya saat membuka kegiatan Dasawarsa Merapi pada Senin (26/10/2020).
Baca Juga: Aktivitas Merapi di Atas Normal, BPPTKG: Erupsi Makin Dekat
1. Erupsi Merapi 2010 berikan pembelajaran yang berarti
Hanik mengungkapkan, erupsi Gunung Merapi tahun 2010 memberikan pembelajaran yang sangat berarti dalam pengelolaan bencana gunung api. Baik dari sisi data teknis yaitu interpretasi, prediksi dan peringatan dini, maupun penyampaian informasi kepada para pemangku kepentingan.
"Status Gunung Merapi sampai saat ini masih Waspada. Dengan status waspada dan aktivitas masih terus berlangsung ini, maka kita harus siap menghadapi krisis Merapi ke depan," terangnya.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Pola Evakuasi Mulai Disiapkan