Sebagian Pengunjung Enggan Gunakan Sugeng Rawuh di Malioboro
Gara-gara antrean untuk pindai aplikasi mengular
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Untuk membatasi pengunjung di akhir pekan, wisatawan yang berkunjung ke kawasan Malioboro Yogyakarta diminta untuk menggunakan aplikasi Sugeng Rawuh.
Meski begitu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta mengaku terkadang pengunjung enggan memindai barcode aplikasi di pintu masuk.
Baca Juga: Di Malioboro, Wisatawan Wajib Pakai Aplikasi Sugeng Rawuh
1. Pemindaian barcode membuat antrean mengular
Kepala UPT Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta, Ekwanto, menjelaskan petugas kewalahan karena jumlah pengunjung yang cukup banyak.
“Pada akhir pekan, jumlah pengunjung di Malioboro meningkat cukup banyak. Akhirnya, petugas pun kewalahan meminta pengunjung memindai dan mengisi data melalui aplikasi Sugeng Rawuh,” katanya di Yogyakarta, Senin (15/11/2021), dilansir ANTARA.
Ekwanto menyebut, ada 17 titik pemindaian barcode aplikasi Sugeng Rawuh di Malioboro yang dijaga oleh Jogoboro bersama Satpol PP dan kepolisian. Namun, ramainya pengunjung yang hendak masuk membuat antrean pindai barcode ini mengular. Alhasil, sebagian pengunjung menjadi tidak sabar dan enggan memindai aplikasi tersebut.
“Petugas sudah berupaya memberikan pengertian dan pengunjung pun memahami fungsi aplikasi tersebut,” imbuhnya.
Baca Juga: Pantau Wisatawan di Malioboro, Pemkot Siapkan Aplikasi Sugeng Rawuh