TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teras Malioboro 2 Sepi, Pedagang Kembali Gelar Lapak di Selasar

Jualan di selasar lebih cuan, 2 jam raup Rp300 ribu

Ilustrasi PKL kembali berjualan di trotoar dekat area Teras Malioboro. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Intinya Sih...

  • Pedagang Teras Malioboro 2 kembali berjualan di selasar Malioboro karena sepinya pengunjung dan absennya dialog dengan Pemkot Yogyakarta.
  • Dengan berjualan di selasar Malioboro, pedagang mampu meraih omzet yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan berjualan di Teras Malioboro 2.
  • Program relokasi pedagang oleh pemerintah kurang tersosialisasi dan tidak melibatkan partisipasi pedagang, menyebabkan banyak pedagang kesulitan ekonomi.

Yogyakarta, IDN Times - Pedagang Teras Malioboro 2 sempat kembali berjualan di selasar Malioboro pada Sabtu (17/8/2024) malam. Aksi mereka dilatarbelakangi karena sepinya pengunjung di kawasan Teras Malioboro 2 dalam beberapa minggu terakhir, dan tidak kunjung adanya dialog yang dijanjikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.
 
“Sejatinya itu untuk membuka ruang dialog yang kemarin. Kita kan sudah diterima Penjabat Wali Kota Jogja, katanya secepatnya akan ada dialog dua arah, tapi kenyataannya sampai saat ini gak ada dialog sama sekali,” ujar Ketua Koperasi Tri Dharma, Arif Usman, Senin (19/8/2024).

1. Berjualan di selasar Malioboro jauh lebih menguntungkan

Arif mengungkapkan pada Sabtu (17/8/2024) pedagang hanya berjualan sekitar dua jam di selasar Malioboro. Meski begitu, dengan berjualan di selasar Malioboro dagangan mereka jauh lebih laku, jika dibandingkan berjualan di Teras Malioboro 2.
 
“Beberapa ini (di Teras Malioboro 2) gak laku, sepi. Kemarin di selasar 2 jam, rata-rata pedagang sudah bisa mendapat Rp200 ribu, penjual aksesoris itu bisa Rp300 ribu. Bayangkan di dalem itu gak laku,” ungkap Arif.

2. Harapan bisa kembali berjualan di selasar

Arif mengatakan para pedagang sebenarnya masih menaruh harapan untuk bisa berjualan di selasar Malioboro. Pasalnya program pemerintah terkait penataan kawasan Malioboro, dan didalamnya ada relokasi pedagang ini, dirasa kurang tersosialisasi dengan baik. Disebutnya tidak ada partisipasi pedagang.
 
“Harapan dari lubuk hati balik selasar, karena kesejahteraan kita di situ. Ini program pemerintah ya harusnya partisipasi, ujungnya kesejahteraan masyaraka. Sampai hari ini tidak ada pelibatan partisipasi pedagang. Relokasi dipaksakan menurut kami,” kata Arif.

Baca Juga: PKL Teras Malioboro Geruduk Kantor Gubernur Minta Dilibatkan Diskusi

Berita Terkini Lainnya