TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ribuan Coffee Shop di DIY Belum Diimbangi Produksi Kopi

Baru sekitar 20 persen kopi dari DIY

ilustrasi biji kopi (vecteezy.com/v_ratanakorn836775 281)

Yogyakarta, IDN Times - Ribuan kedai kopi atau coffee shop terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Namun sayangnya bahan baku kopi yang ada, justru hanya sedikit yang terserap dari wilayah DIY.

"Outlet (coffee shop) di Jogja ratusan bahkan ribuan. Kopi yang dari Jogja sendiri belum tembus 20 persen, memenuhi outlet kopi," ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Sugeng Purwanto, Senin (30/10/2023).

1. Terbatasnya lahan untuk tanaman kopi

Ilustrasi tanaman kopi (IDN Times/Indiana Malia)

Sugeng menyebut kendala utama untuk memenuhi produksi yang ada yaitu terbatasnya lahan yang memungkinkan untuk menanam pohon kopi. Lahan yang paling memungkinkan yaitu di Sleman, di lereng Gunung Merapi.

"Kemudian Kulon Progo (bisa), sebagian kecil Bantul di sekitaran Dlingo. Gunungkidul di Karangmojo bagian atas," ujar Sugeng.

Baca Juga: Kevikepan Yogyakarta Barat Ajak Masyarakat Konsumsi Pangan Lokal

2. Kopi di DIY miliki kualitas yang baik

Kepala DPKP DIY, Sugeng Purwanto. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sugeng menyebut kualitas kopi yang diproduksi di wilayah DIY sangat baik. Hanya saja yang menjadi kendala terkait kuantitas, belum bisa menghasilkan banyak, kondisi tersebut membuat kontinuitas produksi belum bisa.

"Sangat bisa bersaing (kopi dari DIY). Ngarsa Dalem (Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X) waktu ke Finlandia, kopi Jogja terbaik saat pameran, harga kopi Jogja, Merapi, paling tinggi. Kita cuma masalah kalau ada pesanan sekian kuintal, ton per tahun gak ada produksinya," ujar Sugeng.

Baca Juga: 17 Program Padat Karya di Sleman Diselesaikan, Mudahkan Akses Warga  

Berita Terkini Lainnya