Pemerintah Beri Insentif Pembelian Rumah REI Optimis Tambah Penjualan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Real Estate Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (REI DIY) optimis, insentif yang diberikan pemerintah untuk pembelian rumah akan mendongrak penjualan hunian yang sempat lesu.
"Kalau kemarin sempat terjadi penurunan di triwuan III. Triwulan IV ini ada kenaikan kami optimis. Sampai akhir tahun nanti ada penjualan yang mengalami kenaikan," ujar Ketua REI DIY, Ilham Muhammad Nur, Senin (30/10/2023).
1. Menunggu keputusan bulan depan
Sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah di antaranya pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), akan ditanggung pemerintah, dengan syarat harga perumahan di bawah Rp2 miliar. Ketentuannya, untuk periode November 2023 sampai dengan Juni 2024, PPN yang ditanggung pemerintah sebesar 100 persen. Sedangkan, bulan selanjutnya yaitu Juli hingga Desember 2024, PPN yang ditanggung pemerintah adalah sebesar 50 persen.
Pemerintah juga memberikan dukungan untuk pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Bantuan ini diberikan dalam bentuk bantuan biaya administrasi senilai Rp4 juta untuk periode November hingga Desember 2024. "Ini rencana mau diputuskan bulan depan," kata Ilham.
2. Diharap bisa mendongkrak penjualan
Ilham mengharapkan kebijakan ini bisa menggerakan sektor rill, karena di Jogja suplai rumah subsidi sangat kecil. "Akhirnya teman-teman bermainnya di atas subsidi sedikit," kata Ilham.
Ilham memberi gambaran, rumah dengan harga Rp385 juta, dengan kebijakan PPN yang baru, maka harganya bisa beerkurang. "Kurang lebih bisa terpangkas Rp35 juta, kalau 10 persen. Ini pasti menggerakkan masyarakat, berbondong-bondong menentukan pilihan," ungkapnya.
Baca Juga: Bhumi Atsanti, Rumah Pelestarian Budaya untuk Anak Muda
3. Pemenuhan rumah subsidi masih hadapi kendala tanah
Ilham menyinggung untuk suplai rumah subsidi, hingga saat ini diakuinya masih menghadapi sejumlah kendala terutama harga tanah yang mahal.
"Kendalanya pertama harga tanah mahal. Sudah tidak memungkinkan sebenarnya suplai rumah subsidi. Untuk sekarang belum ada update sudah berapa (rumah subsidi), tapi target ya 200 (rumah) dalam satu tahun," kata Ilham.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Film yang Mengajakmu Menjelajah Rumah Berhantu