Pelaku Wisata Khawatir Masalah Sampah Ganggu Citra Jogja
Perlu kesadaran untuk mengelola sampah mandiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Pengelolaan sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menjadi tantangan. Terakhir, Pemda DIY akan menutup sementara TPA Piyungan Bantul selama 45 hari, mulai 23 Juli - 5 September 2023, karena telah melebihi kapasitas.
Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI DIY) menilai permasalahan sampah ini bisa mengganggu citra DIY sebagai kota wisata.
Ketua GIPI DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie mengatakan permasalahan sampah sebenarnya adalah masalah pribadi. Dalam artian, setiap orang harus bisa bertanggung jawab ikut serta mengelola atau memilah sampahnya. "Kalau bicara Piyungan itu pembuangan residu, bukan sampah utuh. Kalau sampah utuh terpilah rumah masing-masing seharusnya," ungkap Bobby, Minggu (23/7/2023).
1. Kebersihan hingga keberlanjutan lingkungan penting bagi wisata
Bobby menilai ada sejumlah dampak positif yang bisa dirasakan jika masyarakat bisa mengelola dengan baik sampah mereka. "Bisa memberi manfaat atau menambah nilai ekonomi. Dari sisi pemerintah juga harus ada regulasi tegas mengenai pengelolaan sampah," ungkap Bobby.
Permasalahan sampah bisa berdampak pada industri wisata jika tidak tertangani dengan baik. Sisi kebersihan, keindahan, hingga keberlanjutan lingkungan, menjadi isu yang penting bagi industri pariwisata.
"Ini bagian dari identitas Jogja saat ke quality tourism, harus menjalankan CHSE (Cleanliness, Helath, Safety, Environment), bahwa Jogja konsen dengan ini. Pengelolaan sampah ini, bagian dari itu (CHSE)," ujar Bobby.
Baca Juga: TPA Piyungan Ditutup 45 Hari, Pemkot Yogyakarta Siapkan TPS Sementara
Baca Juga: Sangat Penuh, Pemda DIY Tutup Pembuangan Sampah Piyungan 45 Hari
Baca Juga: Piyungan Tutup 45 Hari, Pemkab Bantul Minta Warga Buat Lubang Sampah