TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Sabtu Pagi, Jarak Luncur 1 Km

Masyarakat diimbau waspada

Awan Panas Guguran Gunung Merapi, Sabtu (24/8/2024). (Dok. Istimewa)

Intinya Sih...

  • Gunung Merapi meluncurkan Awan Panas Guguran (APG) pada 24 Agustus 2024 pukul 05.17 WIB, dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya (Kali Bebeng).
  • Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya, serta lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif.
  • Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi meluncurkan Awan Panas Guguran (APG) pada Sabtu (24/8/2024) pukul 05.17 WIB. Jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya (Kali Bebeng).
 
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso mengatakan untuk kejadian APG 24 Agustus 2024, pukul 05.17 WIB, amplitudo 23 mm, durasi 98 detik, jarak luncur 1.000 meter, arah ke Barat Daya (Kali Bebeng), Arah angin ke Barat Laut. “Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” kata Agus.

1. Potensi bahaya saat ini

Diketahui potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
 
“Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” ucap Agus.

2. Suplai magma masih berlangsung

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
 
“Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” ujar Agus.

Baca Juga: Merapi Luncurkan Guguran Lava 1,6 Kilometer, Bentuk Gunung Berubah

Berita Terkini Lainnya