Kualitas Air Sungai di Kota Yogyakarta Memburuk, Ini Penyebabnya
DLH Kota Yogyakarta cek air sungai hingga sumur warga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta bersama UPT Laboratorium Lingkungan DLH Kota Yogyakarta, mengukur dan memonitor kualitas air sungai di Kota Yogyakarta tahun ini. Kualitas air sungai di Jogja dinilai memburuk dikarenakan pengaruh bakteri e-coli.
Tahun 2023 Indeks Kualitas Air (IKA) sungai yang ada di Kota Yogyakarta berada di angka 25 - 50 dengan skala 0 - 100. “Dari pemantauan yang dilakukan parameter paling dominan yang membuat kualitas air sungai di Kota Yogyakarta memburuk adalah pengaruh bakteri e-coli,” jelas Analis Kebijakan DLH Kota Yogyakarta sekaligus sebagai Ketua Tim Kerja Pengawas Lingkungan Hidup, Intan Dewani, Selasa (16/1/2024).
1. Limbah rumah tangga sebabkan pencemaran
Intan mengatakan, pencemaran yang terjadi di sungai sebagian besar penyebabnya adalah dari limbah rumah tangga berupa tinja atau aktivitas mandi, limbah cucian warga yang berada di wilayah bantaran sungai. Pencemaran juga berasal dari limbah industri kecil yang masih membuang limbahnya ke sungai.
Masyarakat diimbau untuk peka dan peduli dengan kelestarian sungai khususnya di empat sungai yang mengalir di Kota Yogyakarta yakni Sungai Code, Winongo, Gajah Wong, dan Manunggal. "Kita terus melakukan pengambilan sampel secara rutin untuk mengetahui tingkat pencemaran yang ada di sungai. Sampai sekarang masih didominasi oleh sampah rumah tangga. Ini berdampak pada penurunan kualitas air kita,” ujarnya.