Disdag Kota Yogyakarta Berupaya Tekan Jumlah Sampah di Pasar
TPS3R Pasar Giwangan bisa olah sampah organik 300 kg
Yogyakarta, IDN Times - Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta terus berupaya mengurangi produksi sampah dan mengolah sampah organik di 29 pasar se-Kota Yogyakarta. Berbagai upaya yang dilakukan dinilai mampu menekan jumlah sampah.
Produksi sampah pasar di Kota Yogyakarta usai gerakan zero sampah anorganik sejumlah 16 ton per hari. Lalu, pasar turut berpartisipasi gerakan Mengolah Limbah dan Sampah dengan Biopori Ala Jogja (Mbah Dirjo) sehingga mampu menyisakan sampah residu ke TPA Piyungan sebanyak 10 ton per hari.
1. Maksimalkan berbagai gerakan untuk menekan sampah
Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta terus berupaya dalam melakukan pengolahan sampah anorganik dan organik melalui Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di Pasar Giwangan. Ketua Tim Kerja Kebersihan dan Keamanan Pasar Rakyat Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta selaku Ketua TPS3R Pasar Giwangan, Kelik Novidwyanto Wibowo, menyebut TPS3R Pasar Giwangan mampu mengolah sampah organik melalui gerakan Mbah Dirjo sebesar 300 kg per hari.
“Berbagai macam upaya kami lakukan untuk mengurangi volume sampah pasar di Kota Yogyakarta, untuk sampah anorganik kami pilah dan untuk sampah organik ada beberapa macam yaitu rumah komposter dengan mesin pencacah, biopori jumbo 14 titik dan 9 titik ukuran kecil. Kami juga pernah melakukan pengolahan metode eco enzyme, serta bekerja sama dengan peternak untuk pakan ternak,” ungkap Kelik, Senin (16/10/2023).
Kelik mengungkapkan berbagai upaya terus dilakukan TPS3R Pasar Giwangan untuk menurunkan volume sampah yang dibuang di TPA Piyungan dengan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak. Sejak penutupan TPA Piyungan, TPS3R Pasar Giwangan mencoba untuk bekerja sama dengan tim satgas pengelola sampah organik Fakultas Biologi UGM.
“Pengolahan sampah organik dengan biopori kan belum maksimal, jadi kami menjajaki kerja sama dengan stakeholder lainnya yaitu LSM Lestari, Grup Sambatan Jogja, Bank Sampah DIY dan PIAT UGM,” terangnya.
Baca Juga: Aliran Sungai Code di Bantul Kotor Karena Banyak Sampah
Baca Juga: Bank Sampah dan TPS3R Belum Optimal Tangani Sampah di Jogja, Mengapa?