Curhat Pengusaha Kafe di Jogja, Banyak Rombongan Jarang Beli
Rugikan pengusaha hingga kurangi jumlah karyawan
Yogyakarta, IDN Times - Pemilik salah satu kafe di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Agus Arya curhat di media sosialnya, karena banyak Rojali (rombongan jarang beli) datang di kafenya. Rombongan yang didominasi mahasiswa itu tidak hanya sekali dua kali datang tanpa membeli makanan.
Melalui akun Instagramnya Agus Arya curhat, meminta tolong untuk order, karena tidak semua menu mahal. Dia juga menyentil pernah dalam suatu rapat mahasiswa tersebut membahas tentang ekonomi rakyat, namun menurut Agus Arya hal tersebut tidak sejalan dengan sikap para mahasiswa itu sendiri. Pasalnya dari 10-20 orang yang datang, kerap kali hanya sekitar 5 orang yang memesan.
"Yang dibahas masalah ekonomi rakyat, haduh, haduh. Masa iya harus dijelasin. Jadi gini kalau kalian order di kafe tersebut, juga membantu ekonomi rakyat. Biaya operasional akan tercukupi, dan gaji karyawan juga lancar," ungkap Agus Arya melalui akun Instagramnya.
Ia juga mengeluhkan banyaknya sampah yang kerap ditinggalkan mahasiswa. Terlebih sampah yang dibuang mahasiswa tersebut, merupakan makanan dari luar kafe.
1. Fenomena rombongan jarang beli semakin banyak
Saat dikonfirmasi, Agus Arya mengungkapkan fenomena semacam ini sebenarnya sudah berlangsung cukup lama. Namun, bukannya berkurang, justru mahasiswa yang nongkrong tapi jarang beli tersebut semakin banyak.
Bahkan kejadian serupa juga dialami pengusaha lain menurutnya. Menurutnya rombongan yang jarang beli ini tidak hanya merugikan secara finansial, namun kerap kali mereka juga tidak jarang mengganggu operasional kafe. "Sering ngacak-acak tempat, ninggal sampah," ungkap Agus Arya, Rabu (19/6/2024).
Ia sebenarnya sudah sangat memberikan toleransi pada rombongan mahasiswa yang kerap mengadakan rapat atau kumpul di kafe dengan membawa makanan dari luar. Pihaknya juga sempat mengajak berbicara baik-baik dengan perwakilan mahasiswa yang ada, tapi tetap saja tidak berpengaruh.