Tarawih di Masjid Kauman, Takmir Pisahkan Warga Lokal dan Pendatang
Masjid Gedhe Kauman sediakan 1.500 porsi makanan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Masjid Gedhe Kauman menggelar salat tarawih berjemaah dengan memisahkan barisan warga lokal dengan jemaah tamu atau pendatang. Hal ini untuk meminimalkan terjadinya penularan COVID-19.
Takmir Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Jujuk Inhari Edi, mengatakan pemisahan amat penting untuk menghindarkan warga lokal dari penularan corona mengingat warga luar daerah belum bisa dipastikan status kesehatannya.
"Pemisahan dilakukan dengan meletakkan pagar pemisah setinggi 1 meter antar jemaah lokal dan pendatang saat salat tarawih berjamaah di Masjid Gedhe Kauman, ujar Jujuk, Sabtu (2/4/2022).
Baca Juga: Masjid Gedhe Kauman, Saksi Perjuangan Rakyat Indonesia
1. Menjaga jarak antarjemaah
Penerapan protokol kesehatan lainnya adalah dengan cara menjaga jarak saf antarjemaah. Meski tidak mencapai 1,5 meter, pihak masjid tetap mencoba menjaga jarak rentang.
"Jarak saf memang berkurang dibandingkan saat awal pandemi dulu yang sampai 1,5 meter. Sekarang masih ada jarak tapi memang sudah agak rapat," kata Jujuk, dikutip Antara.
Menurut Jujuk, pengaturan jarak saf tersebut telah mendapat persetujuan dari salah seorang pengarah Muhammadiyah Covid19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah yang juga penasihat takmir Masjid Gedhe Kauman.
"Kalau landai salatnya agak rapat, kalau kasus COVID-19 meningkat kita tarik lagi," ujar dia.
Kendati jarak saf dikurangi, Jujuk memastikan protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat sehingga potensi penularan corona tetap bisa dicegah.
"Prokes bagi kami tetap yang utama karena kalau sampai ada klaster dan masjid ini ditutup kita juga yang rugi," ucap dia.
Baca Juga: Sejarah Kampung Kauman, Tempat Lahirnya Muhammadiyah