Sosiolog UGM Minta Pemerintah Fasilitasi Pemudik
Imbauan larangan mudik dengan sepeda motor sudah tepat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Sosiolog Universitas Gadjah Mada, Derajat Sulistyo Widhyharto mengatakan pemerintah seharusnya memfasilitasi para pemudik. Menurutnya mudik merupakan momentum sosial politik masyarakat indonesia.
Mudik menurut Derajat mempunyai makna politis untuk menunjukkan hubungan harmonis masyarakat dan pemerintah. “Mengingat tahun depan pemil, citra lancar harus terlihat sejak tahun ini sebagai refleksi politis untuk menunjukkan keberhasilan pengelolaan event besar sosial di Indonesia dan mudik termasuk dalam event besar itu,” kata Derajatl dikutip laman UGM, Kamis (21/4/2023).
1. Pemerintah harus sediakan infrastruktur jalan yang nyaman
Upaya untuk memfasilitasi pemudik menurutnya harus dilakukan oleh pemerintah sekaligus upaya secara paralel yang dilakukan untuk menyiapkan kondisi kesehatan pemudik. Selain kondisi kesehatan pemudik, harus diiringi juga fasilitas infrastruktur jalan yang nyaman dan aman.
“ Kondisi jalan jalan apapun jika kondisi pemudik capek atau Lelah dan kesehatan menurun risiko kecelakan akan terjadi. Saya kira perlu kampanye kesehatan, berkendara aman, dan menyiagakan puskesmas di jalan yang dilewati pemudik,” ungkapnya.
Bagi Derajat, berkendara aman dan menjaga kesehatan adalah hal penting bagi pemudik karena untuk mengembalikan semangat bahwa mudik memperkuat relasi sosial dan menegaskan hubungan desa kota ataupun antar wilayah.
Baca Juga: 5.344 Jemaah Ikuti Salat Idul Fitri di Gumuk Pasir Bantul
Baca Juga: Mudik Lebaran, 85.839 Penumpang Gunakan Pesawat di Bandara YIA
Baca Juga: 6 Kuliner dan Wisata di Jalur Lebaran Jogja 2023 Versi Ditjen Hubdar