TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Merapi Meletus, Hujan Abu Terjadi di Magelang 

Jauhi berita yang tidak jelas kebenarannya

Letusan Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (17/11/2019). (ANTARA FOTO/Rudi)

Yogyakarta, IDN Times - Pascaletusan Gunung Merapi, Minggu (17/11) pagi, terjadi hujan abu di sekitar kecamatan Dukun yang terletak 15 kilometer dari barat puncak Gunung Merapi. 

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaidi yang disampaikan dalam siaran persnya menyatakan letusan Gunung Merapi terekam dalam seismograf dengan amplitudo 70 mm dan durasi 155 detik.

Selain itu juga terjadi awan panas yang meluncur dengan jarak kurang dari 1 kilometer ke arah Sungai Gendol. 

Baca Juga: FOTO: Penampakan Letusan Gunung Merapi Terlihat dari Bungker Kaliadem

1. Terbitkan kode Oranye bagi penerbangan

pexels.com/Pixabay

Untuk mengantisipasi gangguan penerbangan akibat terjadinya kolom asap letusan Merapi setinggi kurang lebih 1.000 meter ke puncak, diterbitkan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) dengan kode Oranye.  

Kode Oranye menandakan meningkatnya aktivitas gunung berapi dengan kemungkinan tinggi kolom letusan di bawah 6000 meter di atas permukaan laut (mdpl). kode ini hanya setingkat di bawah kode paling bahaya, yakni Merah yang menandai letusan segera terjadi dengan tinggi kolom di atas 6000 mdpl.

2. Penyebab letusan Merapi diduga dari magma yang terus bekerja

Seismograf Merapi setahun terakhir /Twitter BPPTKG

BPPTKG mengingatkan letusan yang terjadi hari ini dapat terus terjadi dan sebagai indikasi bahwa suplai magma dari dapur magma masih terus berlangsung. 

Ancaman bahaya dari letusan ini adalah adanya awan panas yang bersumber dari bongkahan material kubah lava dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan kurang lebih 3 kilometer berdasarkan volume kubah Merapi dengan ukuran 416.000 m2 berdasarkan data drone 30 Oktober 2019. 

Hanik menyampaikan warga diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Informasi resmi aktivitas Gunung Merapi dapat mengakses melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, website www.merapi.bgl.esdm.go.id, atau melalui media sosial. 

Baca Juga: Merapi Meletus, BPPTKG: Waspadai Abu Vulkanik dan Awan Panas

Berita Terkini Lainnya