TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga yang Alami Gejala Keracunan di Patalan Bantul Capai 160

Delapan orang jalani rawat inap

Tiga pasien keracunan makanan menjalani perawatan di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Intinya Sih...

undefined

Bantul, IDN Times - Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, menyatakan bahwa jumlah warga yang mengalami gejala keracunan makanan setelah menyantap nasi kotak dalam acara Penyerahan SK Desa Rintisan Budaya 2024 di Gedung Serbaguna Kalurahan Patalan, Kapanewon Jetis, pada Selasa (10/9/2024) telah mencapai 160 orang.

"Laporan dari Dinas Kesehatan Bantul sampai Kamis (12/9/2024) ada 160 warga yang bergejala mengarah keracunan makanan," kata Joko usai menjenguk pasien keracunan makanan di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Kamis.

1. Sedikitnya delapan orang jalani rawat inap di rumah sakit

Dari 160 warga yang mengalami gejala keracunan makanan, setidaknya delapan warga harus dirawat di sejumlah rumah sakit di Bantul, bahkan ada yang dirawat di salah satu rumah sakit di Sleman.

"Untuk di RSUD ada dua pasien keracunan yang dirawat dan ada tiga pasien yang saat ini masih menjalani observasi di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul," tutur Joko.

2. Pasien tak miliki BPJS akan dicover dengan Jamkesda

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo. IDN Times/Daruwaskita

Joko menyatakan bahwa Pemkab Bantul akan mengupayakan pembiayaan bagi pasien yang tidak memiliki asuransi kesehatan seperti BPJS, dengan menggunakan Jamkesda selama perawatan di rumah sakit.

"Langkah utama adalah menyelamatkan warga yang mengalami keracunan usai santap siang nasi kotak di Gedung Serbaguna Kalurahan Patalan," ucapnya.

Joko menambahkan bahwa saat ini lima lurah yang hadir untuk menerima SK Desa Rintisan Budaya langsung melakukan penelusuran (tracing) kepada warganya yang ikut hadir dalam acara tersebut, sehingga warga yang membutuhkan penanganan medis segera dapat ditangani.

"Untuk pengusutan penyebab pasti keracunan, pihak Dinas Kesehatan sudah mengambil sampel makanan dan dikirim ke laboratorium, sehingga tinggal menunggu hasilnya," tutur dia. "Tapi yang jelas kita utamakan keselamatan warga yang mengalami gejala keracunan," tambahnya.

Baca Juga: Puluhan Warga di Patalan Bantul Diduga Keracunan Makanan

Berita Terkini Lainnya