Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Aksi Kamisan Jogja Gelar Aksi di Tugu, Sentil DPR Makmur Rakyat Nganggur

Aksi Kamisan Jogja, Kamis (28/8/2025).
Aksi Kamisan Jogja, Kamis (28/8/2025). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Intinya sih...
  • Massa Aksi Kamisan Jogja kritik DPR dengan spanduk dan orasi
  • Aksi Kamisan serukan lahirnya dewan rakyat yang lebih mewakili suara rakyat
  • Tuntutan agar pemerintah melahirkan kebijakan pro rakyat, fokus pada kesehatan dan pendidikan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times – Massa Aksi Kamisan menggelar aksi di Tugu Pal Putih Yogyakarta dengan menggelar spanduk bernada kritik terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (28/8/2025).

Dua spanduk yang dibentangkan bertuliskan ‘DPR Makmur Rakyat Nganggur’ dan Kehormatan Tertinggi untuk Para Petani Bukan DPR RI’. Sejumlah orang yang tergabung dalam Aksi Kamisan Jogja juga sempat membentangkan spanduk di sekitar lokasi dengan tulisan ‘Harta 50 orang terkaya di Indonesia setara dengan harta 50 juta rakyat Indonesia.

1. ingatkan bahwa rakyat pemegang mandat tertinggi

Aksi Kamisan Jogja, Kamis (28/8/2025).
Aksi Kamisan Jogja, Kamis (28/8/2025). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sejumlah massa aksi bergantian berorasi, dan membacakan puisi. Mereka menyentil anggota dewan dengan tunjangan besar, tapi tak sejalan dengan kinerjanya. “Mereka lupa, anggota dewan tidak lebih sebagai pengemis-pengemis suara,” ujar salah satu peserta aksi, Melky Hartomi.

Melky mengingatkan anggota dewan, bahwa rakyat adalah pemegang mandat tertinggi. Menurutnya sah saja untuk membubarkan DPR. “Kita bisa bangun dewan rakyat yang lebih mewakili suara kita, aku, kamu, semua,” ungkapnya.

2. Aksi Kamisan Jogja serukan lahirnya dewan rakyat

Aksi Kamisan Jogja, Kamis (28/8/2025).
Aksi Kamisan Jogja, Kamis (28/8/2025). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Peserta Aksi Kamisan lainnya, Muhammad Fakhurrozi atau yang akrab disapa Paul mengatakan, aksi hari ini menyoroti tunjangan besar yang diterima DPR semestinya dihapuskan, karena tidak relevan.

“Kita tahu bahwa situasi ekonomi banyak menciptakan pengangguran, biaya hidup makin tinggi, tapi justru para anggota DPR menerima hal-hal yang tidak pantas. Jika perlu anggota DPR diganti juga, walaupun ada perdebatan dibubarkan atau diganti,” ujarnya.

Dirinya menyebut massa aksi dan aktivis lainnya mempunyai cita-cita melahirkan Dewan Rakyat.  “Segala keputusan ditentukan rakyat, tanpa harus ada perwakilan yang justru tidak mewakilkan kita,” tegas Paul.

3. Tuntut pemerintah lahirkan kebijakan pro rakyat

Aksi Kamisan Jogja, Kamis (28/8/2025).
Aksi Kamisan Jogja, Kamis (28/8/2025). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Paul mengatakan massa aksi menuntut agar pemerintah tidak hanya omon-omon. Pemerintah harus melahirkan kebijakan dengan melihat kondisi masyarakat. Misalnya anggaran negara justru banyak dihamburkan untuk hal yang tidak penting, padahal rakyat saat ini membutuhkan fondasi yang utama yaitu kesehatan dan pendidikan.

“Kita tahu program ambisi Prabowo Gibran gak menciptakan kesejahteraan seperti yang diharapkan. Misal kayak MBG, kemudian juga berbagai macam proyek strategis yang dipaksakan bergulir tapi gak relevan. Contoh IKN kan juga tetap anggaran negara dipaksakan ke sana. Utang lipat ganda bengkak karena Whoosh,” ucap Paul.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us