2 Juta Pemudik Bakal Masuk ke Bantul, Petugas Siapkan Pos Penjagaan
.jpg)
Bantul, IDN Times - Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul memprediksi sekitar dua juta orang akan masuk wilayah Kabupaten Bantul pada H-7 hingga H+7 Lebaran. Ratusan personel akan diterjunkan untuk memperlancar arus lalu lintas.
1. 2 juta orang adalah pemudik dan wisatawan
Kepala Bidang Angkutan Jalan dan Prasarana Transportasi, Dinas Perhubungan Bantul, Suyamto mengatakan prediksi jutaan orang yang memasuki Bantul tidak hanya para pemudik yang pulang kampung namun juga wisatawan yang akan menikmati objek wisata di Bumi Projotamansari.
"Jumlah itu ada yang murni mudik ke kampung halaman namun juga ada yang mudik sambil berwisata ataupun murni wisatawan," katanya, Sabtu (1/4/2023).
2. Sejumlah pos pemantauan dan pengamanan wisata didirikan
Mengantisipasi kemacetan menuju objek wisata, pihaknya mendirikan pos pemantauan dan pengamanan yang diprediksi dipadati oleh pengunjung.
"Pos pengamanan akan didirikan di TPR Pantai Parangtritis dan pos pemantauan di lima lokasi yakni di objek wisata Hutan Pinus Mangunan, Puncak Becici, Pinus Pengger, jalur Cinomati dan Jembatan Kretek 2," ungkapnya.
"Pos pengamanan dan pemantauan akan berlangsung hingga H+7 Lebaran namun mungkin bisa diperpanjang," imbuh Suyamto.
Sementara itu pada H-7 Lebaran, pengamanan akan difokuskan kepada pengamanan arus lalu lintas khususnya mudik Lebaran. Pos pengamanan arus lalu lintas bersama dengan Polres Bantul dilakukann di lima lokasi, yaitu di Klangon Argosari Sedayu, Jalan Srandakan, Pos Induk Gabusan (Jalan Parangtritis), Piyungan (Simpang tiga Jalan Jogja-Wonosari dan TPR Parangtritis.
"Ada petugas yang patroli di tiitk rawan kepadatan lalu lintas. Harapannya ketika ada petugas yang mengatur lalu lintas maka tidak terjadi kemacetan," tandasnya.
3. Wisatawan dilarang lewat jalur Cinomati
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan, Bantul, Singgih Riyadi menegaskan personel juga ditempatkan di jalur Cinomati yang rawan kecelakaan. Petugas akan melarang wisatawan melintas jalur yang dikenal punya tanjakan dan turunan ekstrem tersebut.
"Kendaraan wisatawan kita alihkan tidak melewati Cinomati jika ingin berwisata ke Dlingo. Sudah banyak mobil tak kuat nanjak hingga kecelakaan tunggal terjadi di jalur Cinomati," katanya.
