Kapolri: Indonesia Sedang Menghadapi Ancaman Narcoterrorism

Bullying jadi jalan masuk penyalahgunaan narkoba

Sleman, IDN Times - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut Indonesia kini sedang menghadapi ancaman narcoterrorism. Narcoterrorism bisa diartikan sebagai kejahatan perdagangan narkotika, yang mana hasil dari tindak kejahatan itu digunakan untuk membiayai kejahatan terorisme.

"Yang lebih berbahaya sekarang kelompok teroris ini bergabung dengan kelompok narkoba. Dikenal didunia dengan nama narcoterrorism, dan ini yang terjadi, dan ini yang sedang kita hadapi di Indonesia," kata Listyo di Universitas 'Aisyiah Yogyakarta (Unisa), Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (29/9/2023).

Untuk upaya penanggulangan narcoterrorism ini, Listyo tak menjabarkannya. Meski demikian, dia berpesan kepada masyarakat supaya selalu waspada terhadap gerakan intoleran, radikal, serta berbau terorisme yang menumpang agama tertentu.

1. Empat juta orang di RI terpapar narkoba

Kapolri: Indonesia Sedang Menghadapi Ancaman Narcoterrorismilustrasi narkoba (IDN Times/Mardya Shakti)

Listyo melanjutkan, angka penyalah guna narkotika dan obat-obatan terlarang di seluruh dunia telah meningkat 45 persen atau 39,5 juta orang dalam 10 tahun terakhir. Sementara di Indonesia jumlah orang yang terpapar ada 4 juta lebih.

"Indonesia ada 4,8 juta penduduk yang terpapar narkoba. Ini yang kita hadapi sekarang," katanya.

2. 37 ribu pengguna dan pengedar digulung

Kapolri: Indonesia Sedang Menghadapi Ancaman NarcoterrorismIlustrasi Narkoba (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Kapolri menambahkan, pihaknya terus melakukan pengungkapan demi mencegah penyebaran dan penyalahgunaan narkoba ini. Oknum anggota Polri, klaimnya, turut disikat apapun pangkatnya dan dipastikannya tak ada tebang pilih.

"Ada 37,607 pelaku terdiri dari pengguna pengedar yang saat ini sudah kita amankan. Artinya ini adalah jumlah yang sangat besar sekali," kata Listyo prihatin.

Baca Juga: Penyelidikan Kematian Brigadir Setyo Harus Transparan dan Ilmiah

3. Bullying jadi jalan masuk

Kapolri: Indonesia Sedang Menghadapi Ancaman NarcoterrorismKapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Universitas 'Aisyiah Yogyakarta (Unisa), Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (29/9/2023). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Tingginya angka pengedar dan penyalahguna ini tak lepas dari pola-pola distribusi narkoba itu sendiri. Seperti dalam suatu lingkungan atau menyesuaikan kesenangan serta hobi anak muda.

Selain itu, kata Listyo, perundungan ternyata juga menjadi salah satu pola distribusi narkoba.

"Tolong hati-hati, apalagi di lingkungan mahasiswa, di lingkungan anak muda. Mereka masuk awalnya dibujuk temennya, diledekin 'ah payah lu', habis itu karena sering diledekin, di-bully, terpaksa dia mencoba. Begitu nyoba pingin lagi, dikasih lagi gratis. Setelah ketagihan, barulah di situ malapetaka itu datang, masa depan kalian tentunya kemudian menjadi suram," imbuhnya.

Baca Juga: UGM Respons Positif Usulan Bentuk Satgas Kampus Bebas Narkoba

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya