BKKBN: Anak 14-15 Tahun Sudah Kontak Seks

Bisa memicu kehamilan usia dini dan kanker mulut rahim

Sleman, IDN Times - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menyebut masih banyak anak di bawah usia remaja yang melakukan hubungan seksual.

"Jadi kalau ditanya sudah kontak seks belum, umur 14-15 tahun jawab sudah. Dulu yang bilang sudah itu (dilakukan) umur 16-17, sekarang umur 14-15 mengatakan sudah," kata Hasto di Rich Hotel, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (21/8/2022) malam.

1. Pemicu pernikahan dini

BKKBN: Anak 14-15 Tahun Sudah Kontak SeksKepala BKKBN, Hasto Wardoyo (Dok. BKKBN)

Hasto berujar, selain faktor ekonomi, terdapat faktor minimnya pengetahuan yang berperan dalam persoalan pernikahan dini. Apa yang diutarakannya soal hubungan seksual oleh anak bawah umur ini dipicu karena ketidaktahuan masing-masing individu.

Banyak remaja saat ini yang disebut minim pengetahuan tentang hubungan seks namun sudah melakukan.

"Usia kawinnya muda, nafsu seksnya maju tapi otaknya gak begitu maju. Itu berbahaya di situ. Pengetahuan belum maju, seksnya maju. Itu masalahnya. Seksnya muda tapi pengetahuan tidak signifikan," katanya.

Baca Juga: Menteri PPPA Jadi Bunda GenRe, Bertekad Cegah Stunting hingga KDRT

2. Potensi kanker mulut rahim

BKKBN: Anak 14-15 Tahun Sudah Kontak SeksIlustrasi hamil (IDN Times/Mardya Shakti)

Nikah muda bukan cuma masalah sosial masyarakat. Tapi, juga bisa berujung ke persoalan kesehatan.

Hasto menekankan, perkawinan dini perlu dicegah karena berpotensi menimbulkan kanker mulut rahim. Di Indonesia sendiri kasusnya berada di urutan kedua setelah kanker payudara.

Mau tak mau, persoalan minimnya pengetahuan itu harus ditangani dan salah satunya dengan program BKKBN Generasi Berencana (GenRe). Program ini menggandeng para remaja Indonesia untuk bertindak lebih baik.

"Genre untuk sebagai mesin kampanye, untuk memenangkan kesehatan reproduksi," ucapnya.

3. Masa depan keluarga

BKKBN: Anak 14-15 Tahun Sudah Kontak SeksIlustrasi siswa SMPN dan orang tuanya. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

BKKBN melalui Direktorat Ketahanan Remaja melalui kegiatan Ajang Kreativitas Remaja Tingkat Nasional (ADUJAKNAS) tahun 2022 bermaksud saling mempertemukan remaja yang tergabung dalam Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja.

Selain menyeleksi figur pemuda yang berusia 16-22 tahun untuk menjadi role model dan spokesperson, BKKBN dalam hal ini bertujuan meningkatkan pemahaman remaja mengenai program GenRe, dan triad kesehatan reproduksi remaja. Meliputi, seksualitas, HIV/AIDS dan napza.

"Fokusnya masa depan memang masa depan keluarga. Jadi bagaimana anak-anak remaja ini menjadi role model untuk menjadi keluarga ke depan sebetulnya," kata Hasto.

Hasto berharap Duta GenRe mampu menjadi contoh di kalangannya sekaligus jadi duta perubahan.

"Selain juga harus bisa menjadi teman sebaya. Kalau saya menasehati mereka itu agak sulit diterima. Tapi kalau yang menasehati temannya kadang-kadang sepele-sepele diterima dengan baik," pungkasnya.

Baca Juga: Cegah Stunting, BKKBN Ajak Anak Muda Jadi Duta GenRe 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya