Komandan Kru Hercules Misi Shanghai: Ini Baru Pemanasan (3/Habis)

Bersiap untuk tugas selanjutnya di masa pandemi COVID-19

Yogyakarta, IDN Times – Wajah-wajah ceria tergambar dari foto yang dikirimkan Komandan Skadron Udara 32 Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh Letnan Kolonel Pnb Suryo Anggoro kepada IDN Times, Kamis (26/3) lalu. Para kru yang ikut dalam penerbangan Misi Shanghai tampak duduk berhadapan di samping meja panjang. Mereka bercengkerama sembari menyeruput air kelapa muda dari batoknya usai menyantap nasi kotak.

“Saat ini, kami menjalani prosedur karantina 14 hari,” kata Suryo.

Karantina dilakukan di Mess Pringgondani di Lanud Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur. Mereka terpaksa masih harus terpisah dari keluarga masing-masing.

“Untuk meminimalisir kontak dengan orang lain. Biar tak terjadi sesuatu,” kata Suryo.

Baca Juga: Kisah Kru Hercules Pengangkut Alkes: Memupus Was-was ke Tiongkok (1)

1. Menepis waktu dengan merakit aeromodelling hingga menulis majalah

Komandan Kru Hercules Misi Shanghai: Ini Baru Pemanasan (3/Habis)Kru Hercules Misi Shanghai yang mengangkut alkes untuk penanggulangan pandemi COVID-19. Dokumentasi Skadron Udara 32

Sebelum menjalani karantina, 18 orang kru pesawat Hercules jenis C-130 bernomor A-1333 itu menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu di Lanud Raden Sadjad. Helaan nafas lega mengiringi pendaratan pesawat di sana pada 22 Maret 2020 pukul 09.15 WIB. Sebelumnya, baik kru maupun pesawat menjalani penyemprotan disinfektan ketika turun dari pesawat.

“Kami istirahat semalam di sana,” kata Suryo.

Keesokan harinya, kru kembali masuk pesawat untuk terbang menuju Lanud Halim Perdana Kusuma di Jakarta. Bongkar muatan alat-alat kesehatan sekaligus menyerahkan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Saat itu, kru pun telah menanggalkan APD dan mengenakan seragam harian masing-masing.

Baru siang harinya, kru meninggalkan Halim untuk kembali ke pangkalan di Lanud Abdulrachman Saleh di Malang. Cek kesehatan kembali dilakukan sebelum take-off.

Dan menjalani karantina selama 14 hari tentu serasa membosankan. Apalagi berkegiatan rutin seputar bangun pagi, menjalankan ibadah, melakukan olah raga treadmill atau pun jogging, makan pagi, lalu pengecekan kesehatan. Beruntung para kru Hercules ini punya hobi yang bisa dilakoni selama isolasi di dalam mess. Ada saja aktivitas yang dilakukan. Merakit pesawat aero-modelling. Membereskan kendaraan maasing-masing. Dan Suryo punya kesibukan baru yang sudah dijalani beberapa tahun ini.

“Saya iseng-iseng mendokumentasikan setiap tugas yang selesai dijalani,” kata Suryo.

Baik dokumentasi dalam bentuk tulisan, foto, maupun video. Tak terasa, satu majalah telah diterbitkan bersama teman-temannya tiap enam bulan sekali. Satu majalah lagi tengah dalam proses editing. Ia memberi nama terbitannya dengan The Sun Sight.

“Biar misi kami tak sekedar jargon. Tapi bisa diaplikasikan dalam tugas,” kata Suryo.

2. Menjadi tentara demi mimpi seorang ayah

Komandan Kru Hercules Misi Shanghai: Ini Baru Pemanasan (3/Habis)Kru Hercules Misi Shanghai yang mengangkut alkes untuk penanggulangan pandemi COVID-19. Dokumentasi Skadron Udara 32

Laki-laki kelahiran Boyolali, Jawa Tengah, 14 Februari 1978 ini mulai menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 32 Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh sejak 27 Juni 2019. Ia menapaki karier sebagai prajurit TNI selepas satu tahun usai lulus SMA.

“Lulus 1996, tapi baru lulus daftar taruna pada 1997,” kata Suryo.

Usai lulus pada 1996, ia mendaftar Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) dan pendidikan TNI Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta. Dewi Fortuna belum berpihak. Setaahun kemudian, ia mengulang kembali. Lembar-lembar koran berisi pengumuman kelulusan dipelototinya. Namanya tercantum sebagai mahasiswa baru di Jurusan Planologi Universitas Diponegoro Semarang. Dua hari kemudian, ia juga juga dinyatakan lulus sebagai taruna baru di AAU Yogyakarta.

“Saya pilih AAU, ada pengabdian pada negara,” kata Suryo.

Keinginan kuat untuk menjajaki dunia militer didorong mimpi besar almarhum ayahnya. Meski seorang bintara TNI Angkatan Darat, almarhum ayahnya punya mimpi besar dan pemikiran ke depan untuk Indonesia.

“Bapak tidak mungkin bisa mewujudkan mimpi ini. Semoga anak cucuku mampu mewujudkannya,” demikian harapan seorang ayah yang dikenang Suryo hingga kini.

3. Menanti tugas selanjutnya di tengah pandemi COVID-19

Komandan Kru Hercules Misi Shanghai: Ini Baru Pemanasan (3/Habis)Kru Hercules A-1333 Misi Shanghai yang mengambil alkes di Tiongkok untuk penanggulangan pandemi COVID-19.Dokumentasi Skadron Udara 32

Bagi Suryo, Misi Shanghai di tengah badai COVID-19 adalah misi awal. Baru sebatas pemanasan. Misi-misi selanjutnya telah menunggu dalam situasi pandemi.

“Ini baru awal saja tugas kami,” kata Suryo.

Seperti menggeser alat-alat kesehatan untuk rumah sakit di Pulau Galang. Sejumlah Hercules telah bolak-balik terbang dari Jakarta ke Batam. Dan proses itu tengah berlangsung yang diawaki kru lainnya. Bahkan jika situasi pandemi belum juga mereda ke depan, ia pun mesti bersiap ditugaskan melakukan evakuasi pasien-pasien COVID-19 dengan penerbangan ke rumah sakit tujuan. Suryo dan krunya ingin lekas menyudahi masa karantina 14 hari.

“Dengan kondisi seperti ini, kami berharap segera bisa operasional kembali,” kata Suryo.

Baca Juga: Kisah Kru Hercules Misi Shanghai: 2,5 Jam Menghirup Udara Tiongkok (2)

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya