Kisah Kru Hercules Misi Shanghai: 2,5 Jam Menghirup Udara Tiongkok (2)

Merasakan pengapnya mengenakan APD berjam-jam

Yogyakarta, IDN Times – Pesawat Hercules C-130 dengan nomor ekor A-1333 yang melakukan Misi Shanghai meninggalkan hanggar di Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur pada 21 Maret 2020 pukul 07.00 WIB. Sejumlah bandara menjadi rute transit sebelum tiba di bandara jujugan Pudong, Shanghai, Tiongkok. Pun pesawat mesti melewati kawasan udara negara lain, yaitu Singapura dan Vietnam, sebelum sampai Tiongkok.

“Harus punya flight clearance. Jadi pesawat yang disiapkan harus memenuhi standar administrasi keamanan dan kesehatan,” kata Komandan Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh Letnan Kolonel Pnb Suryo Anggoro saat dihubungi IDN Times, Kamis (26/3).

Baca Juga: Kisah Kru Hercules Pengangkut Alkes: Memupus Was-was ke Tiongkok (1)

1. Mengganti seragam tentara dengan APD

Kisah Kru Hercules Misi Shanghai: 2,5 Jam Menghirup Udara Tiongkok (2)Kru Hercules A-1333 Misi Shanghai yang mengambil alkes di Tiongkok untuk penanggulangan COVID-19. Dokumentasi Skadron Udara 32

Jujugan pertama adalah Lanud Raden Sadjad di Natuna, Kepulauan Riau, untuk melakukan pengecekan kesehatan terhadap kru dan refuel atau pengisian bahan bakar pesawat. Para kru pesawat yang semula mengenakan seragam penerbangan, kemudian berganti rupa memakai alat pelindung diri (APD).

“Sama dengan APD yang dikenakan tim medis. Kami kenakan selama di pesawat hingga kembali ke Indonesia,” kata Suryo.

Selepas dari Lanud Raden Sadjad pukul 11.30 WIB, pesawat mendarat di bandara Sanya, Hainan pukul 16.09 waktu setempat. Pesawat melakukan pengisian bahan bakar kembali dan kru menjalani pengecekan administratif. Menurut Suryo, proses di sana cukup lama. Awak pesawat pun turun semua dari pesawat.

2. Hanya 2,5 jam loading barang di Shanghai

Kisah Kru Hercules Misi Shanghai: 2,5 Jam Menghirup Udara Tiongkok (2)Kru Hercules Misi Shanghai menangkut alkes untuk penanggulangan pandemi COVID-19 dari Tiongkok. Dokuemnetasi Skadron Udara 32

Pesawat melanjutkan perjalanan ke tujuan utama di Pudong, Shanghai dan tiba di sana pada 22 Maret 2020, pukul 00.00 waktu setempat. Cuaca cukup buruk ketika roda Hercules menjejak landasan Pudong. Hujan deras turun. Pesawat pun diparkir di area kargo. Bertumpuk-tumpuk kardus berisi alat kesehatan yang akan dibawa sudah disiapkan.

“Dan mau tak mau kami harus keluar dari pesawat,” kata Suryo.

Proses loading barang memakan waktu 2,5 jam. APD dikenakan rapat.

“Jangan sampai kulit kami tak tertutupi,” kata Suryo.

Tak ada rencana kru untuk menginap di sana meski hanya semalam. Pandemi Covid-19 menjadi alasan utama. Sesegera mungkin loading barang dirampungkan dan selekas mungkin pesawat putar balik kembali ke Tanah Air.

“Meski petugas di sana bilang, kalau Shanghai relatif aman dari penularan,” kata Suryo.

Selama kru berada di luar pesawat, mereka tak meninggalkan kargo. Tak menyempatkan menikmati kemolekan Shanghai. Hanya menikmati kesunyian dini hari di Bandara Pudong. Dan sesekali melihat pesawat penumpang turun dan ada yang terbang lagi.

3. Mengenang tugas tim medis di balik pengapnya APD

Kisah Kru Hercules Misi Shanghai: 2,5 Jam Menghirup Udara Tiongkok (2)Kru Hercules A-1333 Misi Shanghai yang mengambil alkes di Tiongkok untuk penanggulangan COVID-19. Dokumentasi Skadron Udara 32

Penyemprotan cairan disinfektan terhadap kru pesawat, badan dan area di dalam pesawat, termasuk berdus-dus alat kesehatan menjadi prosedur wajib yang harus dilakukan sebelum Hercules tinggal landas.

“Jangan sampai terbawa virusnya,” kata Suryo penuh hati-hati.

Dan kelegaan dirasakan Suryo dan krunya begitu pesawatnya meninggalkan langit Shanghai. Meskipun di dalam pesawat, mereka tetap mengenakan APD yang ketat itu.

“Kepala kayak ketarik. Darah seperti sulit mengalir. Rasanya berat,” kenang Suryo.

Mengingatkannya pada kisah tim medis yang harus mengenakan APD ketika berjibaku menangani pasien-pasien yang terpapar virus corona di ruang-ruang isolasi.

“Luar biasa para dokter dan perawat yang tahan pakai (APD) itu berjam-jam,” kata Suryo.

Di sisi lain, APD yang mereka kenakan cuaca cukup menghangatkan mereka di tengah cuaca dingin selama penerbangan.

“Bajunya bantu kami di pesawat biar tak terlalu kedinginan,” kata Suryo.

Baca Juga: Komandan Kru Hercules Misi Shanghai: Ini Baru Pemanasan (3/Habis)

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya