Kisah Kru Hercules Pengangkut Alkes: Memupus Was-was ke Tiongkok (1)

Menyiapkan double crew hingga oksigen murni

Yogyakarta, IDN Times – Komandan Skadron Udara 32 Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Letnan Kolonel Pnb Suryo Anggoro tengah melakukan test drive pesawat Hercules yang diperbaiki di Bandung, 19 Maret 2020. Tiba-tiba turun perintah atasannya untuk berangkat ke Shanghai, Tiongkok. Misi besar yang diembannya adalah mengangkut beberapa ton alat kesehatan dari Tiongkok ke Tanah Air untuk penanggulangan COVID-19 yang mewabah di Indonesia.

“Saya diperintahkan untuk menyiapkan pesawat ke Cina,” kata Suryo ketika dihubungi IDN Times melalui telepon seluler, Kamis (26/3).

Penggunaan pesawat TNI untuk mengangkut logistik alat kesehatan atas permintaan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang merupakan realisasi kerja sama G to G antara pemerintah Indonesia dengan Tiongkok. Alat-alat kesehatan yang dimaksud berupa disposable mask, masker N95, pakaian pelindung diri, kacamata goggles, sarung tangan, pelindung sepatu, infrared thermometer, juga surgical caps.

Baca Juga: Kisah Kru Hercules Misi Shanghai: 2,5 Jam Menghirup Udara Tiongkok (2)

1. Hercules A-1333 pengangkut Misi Shanghai

Kisah Kru Hercules Pengangkut Alkes: Memupus Was-was ke Tiongkok (1)Kru Hercules A-1333 Misi Shanghai yang mengambil alkes di Tiongkok untuk penanggulangan pandemi COVID-19. Dokumentasi Skadron Udara 32

Dari Bandung, Suryo langsung mengontak stafnya di Lanud Abdurachman Saleh di Malang, Jawa Timur untuk mempersiapkan pesawat Hercules yang fit sesuai standar penerbangan ke luar negeri. Jatuhlah pilihan pada pesawat Hercules jenis C-130 bernomor ekor A-1333.

Sebelum menjalankan Misi Shanghai, Skadron Udara 32 juga sempat mendapat perintah untuk menjemput para WNI yang baru dipulangkan dari Wuhan, Tiongkok. Penjemputan dilakukan di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta menuju ke lokasi karantina di Pulau Natuna. Namun tak satu pun pesawat diparkir di Lanud Abdulrachman Saleh.

“Kesiapan pesawat di homebase tidak ada. Lagi tugas operasi di luar,” kata Suryo.

Perintah pun turun ke Skadron Udara 33 di Makassar yang masih menyisakan pesawat.

“Pesawat memang jarang di rumah,” kata Suryo.

Ia pun menjelaskan, ada tiga satuan Hercules di Indonesia. Skadron Udara/Angkut Berat (Skadud) 31 di Jakarta, Skadron Udara 32 di Malang, dan Skadron Udara 33 di Makassar. Tugasnya adalah melaksanakan Operasi Angkutan Udara Strategis, Angkatan Udara Taktis, Operasi Udara Khusus, dan Angkutan Udara Militer. Sementara sejumlah misi yang telah dijalani Suryo di Skadron Udara 32 adalah dukungan VIP, bantuan sosial dalam negeri seperti bencana di Aceh, Padang, Nias, Palu, Lombok, Wasior. Juga bantuan sosial luar negeri seperti ke Myanmar dan Philipina, maupun misi luar negeri ke Vietnam, Thailand, dan Australia. Dan yang baru dirampungkan Suryo dan krunya adalah pengambilan alat kesehatan di Tiongkok.

"Untuk misi sosial terkait bencana nonalam pandemi virus ini baru pertama kali kami jalani," aku Suryo. 

2. Melawan virus dengan APD, oksigen murni, vitamin, disinfektan

Kisah Kru Hercules Pengangkut Alkes: Memupus Was-was ke Tiongkok (1)Kru Hercules A-1333 Misi Shanghai yang mengambil alkes di Tiongkok untuk penanggulangan COVID-19. Dokumentasi Skadron Udara 32

Suryo menegaskan. Tugas negara berupa misi kemanusiaan yang diemban bersama krunya bukan berarti tanpa risiko. Persoalan keamanan dan keselamatan kru di tengah pandemi COVID-19 bukanlah main-main. Mengingat musuh yang mereka hadapi bukanlah musuh bersenjata.

“Melainkan musuh virus,” kata Suryo.

Strategi pencegahan penularan virus harus disiapkan sejak awal. Ia membaca sejumlah artikel yang mengulas tentang penyakit COVID-19 dan penularannya. Beberapa artikel menjelaskan penularan virus corona ini melalui droplet atau percikan ludah. Menjaga jarak menjadi salah satu pencegahan. Namun artikel lain yang dibacanya menyebutkan penularan virus ini bisa melalui airborne atau perantara udara.

“Bagi saya, riset-risetnya masih abu-abu,” kata Suryo.

Tak mau ambil risiko, persiapan matang harus dilakukan. Salah satunya menyiapkan dan membawa tabung-tabung oksigen murni 100 persen di dalam pesawat.

“Biar nanti gak terlalu lama menghirup udara di Cina,” kata Suryo.

Tim juga mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat berwarna merah, penutup kepala, kacamata goggles, masker, kaos tangan, dan sepatu boot. Serta membawa vitamin untuk meningkatkan imun tubuh, obat-obatan, serta dokter dan perawat. Juga penyemprotan disinfektan pada kru dan pesawat setiap sebelum berangkat dan setiba di bandara.

“Misi kami misi perdamaian. Jadi senjata kami ya APD,” tukas Suryo.

3. Menyiapkan double crew demi keselamatan penerbangan

Kisah Kru Hercules Pengangkut Alkes: Memupus Was-was ke Tiongkok (1)Kru Hercules A-1333 Misi Shanghai yang mengambil alkes di Tiongkok untuk penanggulangan pandemi COVID-19.Dokumentasi Skadron Udara 32

Sejumlah Herky, sebutan personel pesawat Hercules pun disiapkan. Ada 18 orang yang ikut serta, meliputi 4 orang pilot, 1 dokter, 1 flight surgeon, 2 tim dari Kemenhan. Sebanyak 18 orang tersebut merupakan komposisi double crew.

“Untuk keselamatan penerbangan,” kata Suryo.

Pandemi COVID-19 yang tengah melanda dunia menjadi alasan penyiapan jumlah kru berlipat. Mengingat negara yang dituju adalah negara yang disebut awal mula penularan COVID-19 berlangsung. Sementara jarak tempuh dari Indonesia ke Tiongkok pergi pulang hampir 30 jam. Dengan tiap tim terdiri dari sembilan orang, Suryo berharap keamanan dan kenyaman terbang bisa tercapai.

“Bisa bergantian terbangnya (mengemudikan pesawat). Satu terbang, satu istirahat,” kata Suryo. 

Baca Juga: Komandan Kru Hercules Misi Shanghai: Ini Baru Pemanasan (3/Habis)

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya