Politisi Senior PDIP Minta Warga Tak Terprovokasi Politik Dinasti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Politisi Senior PDIP, Riyanta, meminta para pendukung Ganjar-Mahfud tidak terpancing emosi dengan kegaduhan politik dinasti yang mengiringi dinamika politik di Indonesia beberapa waktu terakhir. Riyanta juga optimis Ganjar-Mahfud tidak bisa dikalahkan politik dinasti.
"Harus disikapi dengan bijak. Para pendukung (Ganjar-Mahfud) tidak perlu menggunakan emosi, apalagi menjelekkan pihak lain termasuk Jokowi," ujar Riyanta, Selasa (24/10/2023).
1. Sosok pemimpin yang tidak bisa dikalahkan dinasti
Riyanta mengungkapkan yang akan memimpin bangsa ini sosok yang tidak bisa dikalahkan dinasti apapun. Ia meyakini ada skenario Tuhan yang akan mengalahkan politik dinasti.
"Ada lima hal yang hanya dimiliki oleh Tuhan, yakni kepastian (Pesthi), Jodoh (jodo), turunnya wahyu (tibaning Wahyu), derajat (drajad) dan harta (bondho). Bahwa takhta dan harta kodratnya Gusti Allah akan diberikan kepada orang yang diberi wahyu, bukan dinasti," ungkap Riyanta.
2. Sebut Ganjar-Mahfud memiliki restu semesta
Pria yang juga ketua Gerakan Jalan Lurus (GJL) itu mengatakan sosok Ganjar-Mahfud merupakan sosok yang lahir dari keluarga sederhana. Jika melihat latar belakang mereka, secara teori sulit memegang takhta, namun keduanya diyakini Ryianta memiliki wahyu atau restu dari semesta (kewahyon). "Ya dihalangi bagaimanapun tetap akan mencapai takhta itu (Ya dialangi koyo opo tetep tekan puncak tahta)," ungkap Riyanta.
Riyanta juga mengingatkan pesan moral yang ditulis Presiden RI, Soekarno dalam buku Sarinah. Dikatakannya Sarinah mengandung makna yang dalam 'Siapa Akan Rusak Indonesia Nanti Akan Hancur'. Riyanta menyinggung siapa yang berupaya berupaya merusak tatanan konstitusi dan nilai Pancasila juga akan kualat.
Baca Juga: Gibran Jadi Bacawapres Mengonfirmasi Ketegangan Jokowi dan PDIP
3. Singgung soal Ratu Adil
Riyanta melihat sosok Ganjar-Mahfud merupakan pemimpin yang membawa Ratu Adil. Ratu adalah peraturan atau hukum tertinggi sebagai panglima. Sementara adil, dimaknainya sebagai penegakan hukum harus dijalankan seadilnya.
Ia menilai Ganjar pemimpin yang memiliki ideologi kuat tentang konsep Bung Karno. Sementara Mahfud sosok negarawan yang ahli hukum, dan berani membela untuk keadilan.
"Pasangan ini yang bisa membangun nasionalisme Indonesia secara nyata. Diyakini Ganjar Mahfud mampu membawa bangsa Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur," ujar Riyanta.
Baca Juga: Butet Mengaku Sedih Gibran Dampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024