Gibran Jadi Bacawapres Mengonfirmasi Ketegangan Jokowi dan PDIP
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka resmi diumumkan sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) mendampingi Prabowo Subianto dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2023.
Pakar Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Wawan Mas'udi melihat hal tersebut mengonfirmasi adanya ketegangan politik antara Jokowi dan PDIP.
"Ini sekaligus mengonfirmasi ketegangan politik tingkat tinggi antara Pak Jokowi khususnya dengan PDIP," ujar Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) UGM itu, Senin (23/10/2023).
1. Jokowi mencoba mencari jalan sendiri
Wawan melihat terdapat negosiasi politik yang sudah sampai pada titik kemacetan, dan tidak ada jalan keluar. "Oleh karena itu ada jalan politik berpisah yang diambil Pak Jokowi," kata Wawan.
Wawan menduga ketegangan politik ini karena dalam penentuan Capres dan Cawapres PDIP, Jokowi tidak begitu dilibatkan. Sehingga, akhirnya Jokowi memilih mencari jalan sendiri.
2. Jokowi mempunyai ruang otonomi
Wawan menjelaskan proses politik ini merupakan proses untuk mencari konsensus, kesepakatan kepentingan yang sama. Ketika proses mencari konsensus untuk mengusung kepentingan yang sama itu tidak terjadi, akhirnya masing-masing aktor politik bisa mengambil jalan sendiri.
"Dalam konteks ini Pak Jokowi ingin menunjukkan sebagai aktor politik beliau punya ruang otonominya sendiri, dan dampaknya adalah hubungan politik yang semakin tegang dengan PDIP. Ya itu konsekuensi dalam sebuah pilihan politik," jelas Wawan.
Baca Juga: Anies Sebut Gibran jadi Cawapres Prabowo Tak Bawa Untung-Rugi
3. Mengonfirmasi drama di MK
Wawan menerangkan penunjukkan Gibran sebagai sebagai Bacawapres Prabowo mengonfirmasi semua drama politik yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Seperti halnya proses persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan kepada daerah yang memiliki pengalaman meski belum berusia 40 tahun bisa maju sebagai capres atau cawapres.
"Proses persidangan di MK kemudian tarik ulur antar partai politik, dinamika yang terjadi dalam koalisi itu memang ternyata untuk memberikan jalan bagi Gibran untuk bisa menjadi cawapresnya Prabowo. Jadi ini semua mengonfirmasi itu," ungkap Wawan.
Baca Juga: Bikin Konten Fungsi Sarung, Ini Momen Kocak Anies Dislepet Cak Imin