Ini Pendapat BEM KM UGM Soal Baliho Jokowi Alumnus Paling Membanggakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM UGM), Gielbran Muhammad Noor menyebut kelompok yang memasang baliho tersebut bukan bagian dari BEM KM UGM. "Tidak ada kaitannya dengan BEM KM. Itu entitas yang terpisah," kata Gielbran saat dihubungi, Jumat (15/12/2023).
Hal tersebut mengomentari pemasangan baliho yang bertuliskan Joko Widodo (Jokowi) Nominasi Alumnus UGM Paling Membanggakan (Presiden Pertama Dari UGM) di sekitaran Bundaran UGM, hari ini.
1. Diduga badan etik baru terbentuk
Gielbran mengungkapkan baru mendengar Badan Etik Mahasiswa itu, ia mengaku tidak pernah ada mendengar informasi sebelumnya berkaitan Badan Etik Mahasiswa. Gielbran menduga Badan Etik Mahasiswa tersebut dibuat mendadak.
"Justru saya baru dengar ini ada Badan Etik Mahasiswa. Itu mungkin buatan secara mendadak gitu, karena saya sama sekali tidak pernah mendapatkan informasi itu," ungkapnya.
2. Hargai perbedaan pandangan
Diketahui kelompok yang mengatasnamakan Badan Etik Mahasiswa tersebut berbeda pandangan dengan BEM KM UGM yang beberapa waktu lalu memberikan Jokowi sebagai Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan. Gielbran tidak mempermasalahkan soal beda pandangan tersebut.
"Kami membebaskan setiap orang untuk berpendapat meskipun itu berbeda pendapat dengan kami. Itu bukan lah suatu hal yang masalah. Jadi monggo-monggo (silakan) saja," ujar Gielbran.
Baca Juga: Baliho Jokowi Nominasi Alumnus UGM Paling Membanggakan Dipasang di UGM
3. Bagian dari aspirasi
Sekretaris UGM, Andi Sandi mengaku sudah mendengar kabar pemasangan baliho Jokowi Nominasi Alumnus UGM Paling Membanggakan (Presiden Pertama Dari UGM). Namun ia tidak mengetahui munculnya Badan Etik Mahasiswa. Ditegaskannya Badan Etik Mahasiswa tidak tercatat secara formal.
Andi mengatakan apa yang disampaikan Badan Etik Mahasiswa menjadi bagian dari aspirasi. "Prinsipnya perbedaan aspirasi silakan saja. Namun, tetap menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan dan juga etika dalam penyampaian," ucap Andi.
Baca Juga: BEM UGM Nilai Jokowi Alumnus Paling Memalukan, Istana Buka Suara
Baca Juga: Jokowi Dapat Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan dari BEM