Biaya Kuliah Terus Naik, Jogja sedang Tidak Baik-baik Saja

3 dari 10 mahasiswa di Jogja tidak bisa membayar kuliah

Yogyakarta, IDN Times - Biaya kuliah masih menjadi keluhan di 'Kota Pelajar' Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Besarnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dinilai memberi masalah ikutan bagi para mahasiswa yang mengenyam pendidikan di DIY. Bahkan disebut 3 dari 10 mahasiswa kesulitan untuk membayar biaya kuliah.

Berdasar survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) juga pada Juli 2020 - Juni 2021, menempatkan biaya pendidikan pada tingkat Perguruan Tinggi di DIY paling tinggi dibanding provinsi lain. Berdasar survei tersebut, rata-rata biaya pendidikan Perguruan Tinggi baik negeri atau swasta di DIY mencapai Rp21,10 juta per tahun.

1. 3 dari 10 mahasiswa tidak bisa membayar kuliah

Biaya Kuliah Terus Naik, Jogja sedang Tidak Baik-baik SajaIlustrasi mahasiswa sedang berdemonstrasi (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

UKT menjadi salah satu perhatian untuk mendapatkan ilmu di bangku perkuliahan. Aliansi Pendidikan Gratis (Apatis), sebuah aliansi yang mengupayakan akses pendidikan terjangkau, karena melihat besarnya UKT yang menjadi beban bagi mahasiswa.

Perwakilan Apatis, Ganta Semendawai menyebut survei dari BPS tersebut bukan hal yang mengejutkan, meski menjadi suatu hal yang miris. Ia bahkan menyebut berdasarkan data terbaru, hasil survei yang dilakukan Apatis dengan Project Multatuli yang dikeluarkan 25 Juli 2023, Jogja sedang tidak baik-baik saja.

"(Hasil survei) 3 dari 10 (mahasiswa di Jogja) tidak bisa membayar biaya kuliah. 74,22 persen mahasiswa tidak bisa membayar biaya kuliah memiliki masalah fisik dan mental. Ini harus dihentikan, atau masa depan yang tak menentu akan menerpa generasi mendatang. Cukup sudah dengan biaya kuliah mahal," ungkap Ganta, Rabu (9/8/2023).

2. Sistem student loan bakal timbulkan masalah

Biaya Kuliah Terus Naik, Jogja sedang Tidak Baik-baik SajaIlustrasi uang (IDN Times/Mardya Shakti)

Dirinya melihat adanya komersialisasi pendidikan, bersandar dari paradigma bahwa pendidikan bukan lagi tanggung jawab negara, sehingga pendidikan menjadi satu modus bisnis. Ganta menerangkan dalam konteks Indonesia, negara secara perlahan mundur dari pembiayaan.

"Saya tumbuh dari generasi mahasiswa 2017, sampai sekarang, saya menyaksikan secara langsung, bagaimana lompatan biaya pendidikan perlahan tapi pasti terus naik," ungkap Ganta.

Ia menyebut baru-baru ini secara terang-terangan Jokowi mendukung kehadiran student loan, sebagai jawaban dari persoalan biaya kuliah yang makin tidak terjangkau. Disebutnya ekspansi student loan lewat Danacita sudah sampai ke berbagai kampus di Jogja.

Disebutnya mahasiswa di salah satu kampus swasta di Jogja bahkan harus mengakhiri hidupnya, karena persoalan biaya kuliah. "Padahal praktik student loan menimbulkan masalah, di berbagai negara yang terlebih dahulu mengadopsi sistem ini. Dengan mengadopsi sistem ini kelak Indonesia jatuh pada petaka komersialsasi pendidikan yang lebih buruk," kata Ganta.

Baca Juga: Mahasiswa UNY Curhat Terbebani UKT, Jual Motor hingga Pindah Kampus

3. Solusi awal pemerintah diminta menciptakan road map pendidikan gratis

Biaya Kuliah Terus Naik, Jogja sedang Tidak Baik-baik SajaIlustrasi wisuda (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Ganta, hanya ada satu solusi menghadapi permasalahan ini, yaitu pendidikan gratis. "Ini memang terdengar terburu-buru, tapi kami dari Apatis ingin memulai membangun imajinasi tentang pendidikan gratis," ungkap Ganta.

Dirinya mengakui untuk menuju ke pendidikan gratis memang bukan hal yang mudah, namun langkah tersebut menurutnya menjadi harga yang bisa terbayar untuk menyelamatkan generasi mendatang. Negara menurutnya bisa memulai membuat road map untuk pendidikan gratis ini.

"Dengan itu, kelak dalam beberapa tahun lagi secara perlahan tapi pasti kondisi kita, negara kita, akan membaik dan tidak ada korban berjatuhan karena biaya kuliah," ungkapnya.

Baca Juga: Pesan Jokowi Buat Maba UGM, Singgung Masa Kuliahnya Dulu

Baca Juga: 8 Meme Kocak Ketika Harus Bayar UKT, Bikin Dompet Ketar-ketir

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya