Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono I, Raja Pertama Keraton Yogyakarta

Dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional

Jogja, IDN Times - Memerintah sejak tahun 1755 sampai 1792, Sri Sultan Hamengkubuwono I menjadi pendiri dari Kesultanan Yogyakarta. Ia sekaligus menjadi raja pertama yang memimpin Yogyakarta pada masa itu. 

Ia juga dikenal dengan nama Pangeran Mangkubumi, lho. Semasa hidupnya, Sri Sultan Hamengkubuwono I ini dikenal pandai dalam mengolah keprajuritan. 

Tentunya ada beberapa hal menarik lainnya tentang Sri Sultan Hamengkubuwono I ini. Simak biografi Sri Sultan Hamengkubuwono I di sini, ya!

1. Terlahir dengan nama Bendara Raden Mas (BRM) Sujono

Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono I, Raja Pertama Keraton YogyakartaPameran Foto Keraton di Bentara Budaya Yogyakarta, 6 Februari 2020. IDN Times/Pito Agustin Rudiana

Lahir pada tanggal 5 Agustus 1717, beliau adalah putra dari ayahanda Sunan Amangkurat IV dengan ibunda garwa selir yang bernama Mas Ayu Tejawati. Ia terlahir dengan banyak kemampuan, mulai dari berkuda, bersenjata, hingga mengolah pasukan. 

Inilah yang menjadi cikal bakal beliau menjadi pendiri dan pembangun Keraton Yogyakarta. Beliau juga menjadi tokoh peletak dasar budaya Mataram. 

2. Dikenal dengan nama Pangeran Mangkubumi

Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono I, Raja Pertama Keraton YogyakartaPameran Foto Keraton di Bentara Budaya Yogyakarta, 6 Februari 2020. IDN Times/Pito Agustin Rudiana

Pada tanggal 27 November 1730, pamannya yang bernama Mangkubumi wafat. Di saat yang sama beliau diangkat menjadi Pangeran Lurah karena sosoknya yang cakap dan menjadi teladan. 

Pangeran Lurah berarti pangeran yang dituakan di antara para putera raja. Kelak, nama pamannya ini disandangkan ke dirinya, sejak itulah beliau dikenal sebagai Pangeran Mangkubumi.  

Baca Juga: 5 Candi Kerajaan Mataram Kuno di Jogja, Ada Kisah Cinta Sejati Raja

3. Dikenal sebagai sosok yang cakap dan jadi pemimpin

Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono I, Raja Pertama Keraton Yogyakartainstagram.com/kratonjogja/

Sejak belia, BRM Sujono sudah dilatih untuk menjadi orang yang tidak biasa. Beliau juga sangat rajin dan taat dalam beribadah. Tentu saja, beliau juga dididik untuk selalu menjunjung tinggi nilai luhur budaya Jawa. 

Tentang ketaatan beribadahnya, kisah beliau diceritakan secara lengkap dalam Serat Cebolek. Di kitab itu dikisahkan bahwa beliau rajin salat lima waktu, rutin puasa Senin-Kamis, serta membaca Al-Quran. Selain itu, kegemarannya dalam mengembara dan dekat dengan masyarakat juga membuat beliau dicintai oleh para pengikutnya. 

4. Pangeran Mangkubumi ikut berjuang melawan VOC

Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono I, Raja Pertama Keraton Yogyakartaeuropeana.eu

Dimulai pada tahun 1740-an ketika banyak pemberontakan merajalela di Mataram. Untuk mengatasinya, Raja Mataram Susuhunan Paku Buwono II mengadakan sayembara yang dimenangkan oleh Pangeran Mangkubumi. 

Karena kemenangan itu, Pangeran Mangkubumi berhasil merebut hampir seluruh wilayah Kerajaan Mataram, termasuk yang berada dibawah kekuasaan VOC. Melihat hal ini, pihak Belanda merasa perlu mendekati dan menawarkan perdamaian pada Pangeran Mangkubumi.

5. Dinobatkan sebagai raja Ngayogyakarta Hadiningrat dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I

Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono I, Raja Pertama Keraton YogyakartaKeraton Yogyakarta (kratonjogja.id)

Pada tanggal 23 September 1754, diadakan pertemuan antara VOC dan Pangeran Mangkubumi yang menghasilkan kesepakatan yang kemudian dikenal sebagai Palihan Nagari. Setelah disetujui oleh Paku Buwono III, kesepakatan itu menjadi Perjanjian Giyanti dan ditandangani kedua belah pihak pada tanggal 13 Februari 1755.

Perjanjian Giyanti menjadi babak awal Kasultanan Yogyakarta. Pada Kamis Pon, 13 Maret 1755 (29 Jumadilawal 1680 TJ) Pangeran Mangkubumi dinobatkan sebagai raja Ngayogyakarta Hadiningrat dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Baca Juga: 5 Alat Musik Tradisional Jogja, Mainkan Yuk!

6. Keraton Yogyakarta menjadi salah satu peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono I

Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono I, Raja Pertama Keraton Yogyakartaid.m.wikipedia.org

Sejak awal perancangannya, Keraton adalah hasil pemikiran dari Sri Sultan Hamengku Buwono I. Beliau menjadi arsitek yang merancang tata ruang, bangunan, serta hiasan dan tumbuhan yang ditanam di Keraton dengan nilai dan filosofis yang tinggi. 

Beliau juga yang memikirkan letak dan tata kota sekitarnya agar dapat mensejahterakan rakyatnya. Disebutkan dalam Babad Nitik Ngayogya, Sultan Hamengku Buwono I yang menentukan posisi Keraton dengan sangat strategis. Kali Code menjadi batas di sebelah timur, Kali Winongo di sebelah barat, Gunung Merapi di sebelah utara, dan pantai Selatan di sebelah selatan. 

Tidak hanya kompleks Keraton, Sultan Hamengku Buwono I juga membangun komplek istana air Taman Sari. Atas karya-karyanya tersebut, beliau mendapat julukan sebagai “a great builder”. 

7. Dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional

Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono I, Raja Pertama Keraton YogyakartaMakam Sri Sultan Hameng Kubuwono I

Sri Sultan Hamengku Buwono I wafat pada tanggal 24 Maret 1792. Beliau dimakamkan di Astana Kasuwargan, Pajimatan Imogiri. Atas jasa beliau dalam perjuangan melawan kolonial, pada tanggal 3 November 2006 Indonesia menganugerahi Sri Sultan Hamengku Buwono I sebagai Pahlawan Nasional. 

Saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono selaku presiden memberikan gelar Pahlawan Nasional pada Sri Sultan Hamengku Buwono I. Hal ini tentunya disambut baik oleh masyarakat Jogjakarta.

Baca Juga: 10 Hotel di Dekat Alun-alun Kidul Jogja, Murah sampai Mewah

Itulah biografi Sri Sultan Hamengkubuwono I dari latar belakangnya hingga akhirnya diberikan gelar Pahlawan Nasional. Semoga semangat perjuangan dari Sri Sultan Hamengkubuwono I ini bisa menjadi motivasi anak bangsa saat ini, ya!

Topik:

  • Cynthia Nanda Irawan

Berita Terkini Lainnya