Produksi Wader Turun, Dosen UGM Ciptakan Teknologi Peningkatan Panen
Pemintaan tinggi ikan wader dieksploitasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Permintaan ikan wader sebagai salah satu jenis ikan tawar asli Indonesia terbilang cukup tinggi. Tingginya permintaan menjadikan ikan wader banyak dieksploitasi secara masif di alam.
Sementara itu, upaya konservasi belum dilakukan dengan tepat sehingga mengancam keberadaan wader yang saat ini jarang ditemukan.
Hal tersebut mendorong dosen sekaligus peneliti dari Fakultas Biologi UGM, Bambang Retnoaji bersama peneliti UGM yang tergabung dalam Aquatic Research Group mengembangkan teknologi budidaya ikan wader.
Baca Juga: Bedah FK UGM, Kampus Rayhan Maditra Suami Isyana Sarasvati
1. Populasi ikan wader pari di alam semakin jarang
Bambang menyebutkan, saat ini populasi ikan wader pari di alam semakin jarang ditemukan, ditambah reproduksinya hanya berlangsung sekali dalam satu musim. Kondisi tersebut memerlukan inisiasi pengembangan dan implementasi strategi budidaya ikan wader pari dengan memasukkan sentuhan teknologi di dalamnya.
"Di Yogyakarta selama ini belum ada tempat untuk budidaya ikan wader, jadi kami inisiasi sejak 2014 silam. Biasanya secara manual ikan wader reproduksinya hanya berlangsung sekali dalam satu musim, sekarang ni bisa dua minggu sekali," ungkapnya pada Selasa (4/2).
Baca Juga: Resistensi Antibiotik Marak, Mahasiswa UGM Inisiasi Gerakan SNARE