TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jumlah Startup Indonesia Ke-6 Terbesar, tapi Masih Perlu Didorong

Indonesia memiliki potensi besar

Unlocking Success & Sustainability: Empowering MSMEs and Startups and Mastery, di Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (27/3/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Intinya Sih...

  • Indonesia menjadi negara keenam terbesar dalam jumlah startup, dengan 2.605 startup.
  • Startup Indonesia masih berfokus pada jasa perdagangan dan pembiayaan, perlu mengubah arah fokus pada industri dan teknologi seperti IoT dan kecerdasan buatan.
  • Kemenkop UKM fokus pada sektor agribisnis, akuakultur, bisnis ramah lingkungan, dan teknologi untuk meningkatkan dampak sosial dan ekonomi nasional.

Sleman, IDN Times - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, menyebut Indonesia menjadi negara keenam terbesar dalam jumlah startup. Meski begitu perkembangan startup masih kalah dengan sejumlah negara lain.

"Indonesia ada 2.605 startup, menjadi negara keenam terbesar dalam jumlah startup. Dari sisi valuasi terdapat 15 startup yang tumbuh menjadi unicorn dan decacorn, ya maskipun masih tertinggal dibandingkan negara-negara seperti AS, India, Inggris, Australia," ujar Teten dalam acara Unlocking Success & Sustainability: Empowering MSMEs and Startups and Mastery, di Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (27/3/2024).

1. Startup Indonesia perlu diarahkan

Ilustrasi startup (pexels.com)

Teten mengungkapkan startup Indonesia selama ini masih berfokus pada jasa perdagangan dan pembiayaan, yang menyebabkan kontribusi startup terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih rendah jika dibandingkan negara lain. Menurut Teten, startup ekonomi digital di Indonesia perlu mengubah arah dan fokus pada industri serta pemanfaatan teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan smart factory.

"Di China 41 persen lebih, ekonomi digital mereka memberi mensuplai, memberi kontribusi terhadap PDB, karena penggunaan IoT di sisi produksi dan industri," ujar Teten.

2. Empat sektor jadi fokus pengembangan startup

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Teten mengungkapkan ada empat sektor yang menjadi fokus Kemenkop UKM, di antaranya sektor agribisnis, akuakultur, bisnis ramah lingkungan, dan teknologi. Potensi pengembangan pada empat sektor tersebut dinilai masih terbuka lebar.

Target pengembangan startup pada keempat sektor ini menjadi salah satu upaya meningkatkan dampak positif sosial dan ekonomi nasional. "Selama ini digital ekonomi kita tidak terarah. Jadi lebih berkerumun di jasa perdagangan sama jasa pembiayaan," ungkap Teten.

Baca Juga: Kemenkop UKM Dorong Pendanaan UMKM dari Perbankan Tanpa Agunan

Berita Terkini Lainnya