TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa yang Harus Kamu Lakukan Agar Gak Mempan Kena Hoaks

Persebaran hoaks tidak bisa diselesaikan secara instan

unsplash/Isaiah Rustad

Sleman, IDN Times - Mengonsumsi informasi hanya dari sumber-sumber kredibel dan membuka pikiran untuk berdiskusi, terutama dengan orang yang berbeda pendapat, bisa menjadi kunci agar millennials terlatih menjadi kebal hoaks. 

Wacana tersebut muncul dalam Sarasehan Kebangsaan “Mengelola Kabar Bohong dan Distorsi Informasi dalam Politik Elektoral” yang diadakan di Selasar Barat FISIPOL UGM, Rabu (13/3).

Baca Juga: Pembaca Cerdas, Ini 8 Tips Jitu Biar Kamu Gak Jadi Korban Hoaks

1. MAFINDO: Sebanyak 997 hoaks beredar di tahun 2018

Humas Fisipol UGM

Sementara, dalam forum yang sama, Ketua Presidium Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (MAFINDO) Septiaji Eko Nugroho menyebutkan, pihaknya mencatat ada 997 hoaks yang beredar di sepanjang tahun 2018, hampir separuh di antaranya berkaitan dengan isu politik, sosial, dan SARA.

Selain berpotensi merusak kerukunan bangsa, peredaran hoaks dan distorsi informasi juga membahayakan proses demokrasi di dalam pemilihan umum karena mengalihkan perhatian masyarakat dari isu-isu yang penting.

“Di media sosial orang lebih banyak berurusan dengan isu yang remeh temeh, isu yang penting justru jarang sekali muncul,” ujar Septiaji.

Berbagai upaya struktural telah dilakukan oleh pemerintah maupun organisasi untuk melawan penyebaran hoaks yang intensitasnya semakin tinggi beberapa waktu terakhir.

"Memang upaya melawan hoaks terus dikampanyekan oleh pemerintah termasuk juga stakeholder lainnya," ujarnya.

2. Hoaks tidak berbahaya selama tidak mengganggu pikiran

Humas Fisipol UGM

Dosen Departemen Politik & Pemerintahan UGM Abdul Gaffar Karim mengatakan upaya untuk menyelesaikan permasalahan ini dikembalikan kepada tiap-tiap anggota masyarakat, termasuk cara masyarakat mencerdaskan diri sendiri dan meningkatkan imunitas terhadap hoaks.

“Hoaks tidak menjadi sesuatu yang berbahaya selama kita tidak mengizinkan hal itu mengganggu pikiran kita,” tutur Gaffar.

3. Dapatkan informasi hanya dari sumber kredibel

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Untuk meningkatkan kekebalan terhadap hoaks, Gaffar menyebutkan bahwa salah satu hal yang dapat dilakukan adalah membatasi informasi yang diterima hanya melalui sumber-sumber yang kredibel.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya ruang yang mempertemukan masyarakat dengan pandangan yang berbeda untuk saling berdiskusi dan mengonfirmasi isu-isu yang beredar, agar tidak terjebak dalam narasi yang berat sebelah.

“Kalau kita ada di dalam grup yang anggotanya hanya pendukung Jokowi, pasti hoaks yang beredar adalah seputar Prabowo, begitu juga sebaliknya. Tapi kalau ada dari kedua kubu, kalau ada hoaks yang beredar bisa saling mengkonfirmasi, dan pemahaman kita lebih terbuka,” terangnya.

Baca Juga: Rudiantara Ajarkan Cegah Hoaks Pakai Ilmu Hadits

Berita Terkini Lainnya