Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kenapa Move On Makin Sulit Saat Mantan Hadir sebagai Sahabat?

ilustrasi menjalani proses move on yang lambat (pexels.com/Vladimir Fukalov)
Intinya sih...
  • Menerima mantan sebagai sahabat setelah putus cinta bikin proses move on terasa sulit
  • Komunikasi dengan mantan bisa memperkuat kembali perasaan sayang dan kesulitan untuk fokus pada penyembuhan diri
  • Batasilah interaksi dengan mantan untuk memudahkan proses penyembuhan dan membuka peluang menemukan pasangan baru

Move on dari mantan bisa jadi hal sulit untuk dilakukan, kalau kalian masih terus berhubungan setelah sepakat mengakhiri jalinan asmara. Apa pun nama dari relasinya entah teman atau sahabatan, menjalin interaksi ini menjadi penyebab masih terjebak galau sepanjang hari.

Bukannya membuka lembaran baru, menikmati kesendirianmu dulu, kamu malah mengizinkan mantan hadir mengisi hari-harimu sebagai sahabat. Keterikatan emosi yang masih kuat hingga terkadang muncul harapan balik, membuat bangkit dari masa lalu kian berat.

Yuk, simak penyebabnya kenapa menerima mantan jadi sahabat setelah putus cinta justru bikin move on terasa sulit.

1.Perilakunya masih manis, bikin kamu terus bernostalgia masa-masa romantisnya

ilustrasi hubungan romansa (pexels.com/Brett Sayles)

Sikap manisnya yang masih seperti pacaran, ketika sekarang kalian sahabatan adalah penyebab move on kerap gagal. Perhatian kecilnya, ingatannya yang masih tahu kesukaanmu apa, tetap mendukung dan menjagamu agar aman, justru bikin kamu terjebak nostalgia yang menghambat untuk bangkit darinya.

Memang terasa menyenangkan, tapi hal ini sangat memperlambat proses penyembuhan. Kenangan romantis yang mestinya ditinggalkan, kini semakin sering muncul dalam ingatan apalagi ketika kamu lagi sendirian tanpa agenda kegiatan.

Kalau terus di situasi begini, kamu semakin sulit menerima kenyataan tentang hubungan yang sudah berakhir. Alih-alih bisa buka hati buat orang baru yang lebih cocok untukmu, kamu malah semakin berharap balikan karena seolah mantanlah yang paling pengertian atas dirimu. Segera batasi jarak dan interaksi demi totalitas kesembuhan diri.

2.Terlebih dia jadi tempat curhat, komunikasi intens kalian bisa mengembangkan perasaan sayang

ilustrasi mendengarkan (pexels.com/Katerina Holmes)

Karena mengizinkannya tetap ada dalam kehidupanmu, meski disebut sebagai sahabat, dan kamu juga menjadikannya tempat curhat, komunikasi kalian bisa mengembangkan perasaan sayang. Kebaikannya meluangkan waktu mendengarkanmu, bahkan memberi dukungan, berpotensi menumbuhkan kembali cinta untuknya.

Obrolan mendalam yang diiringi empati mampu menciptakan kedekatan emosional yang mirip seperti dulu waktu pacaran. Jika diteruskan, kamu bisa bergantung padanya, dan kembali memohon untuk punya relasi romansa seperti sebelumnya.

Carilah sahabat lain untuk curhat, kurangi komunikasi dengan mantan kekasih supaya lebih fokus ke proses sembuhmu dulu. Bukalah peluang menemukan pasangan idaman baru dengan sudah move on dari sosok masa lalu.

3.Terlebih dia juga ingin balikan, beragam cara pasti dilakukan

ilustrasi perempuan senang diberi hadiah (pexels.com/Anthony Shkraba)

Lewat jalur sahabat jadi jalannya kembali memilikimu. Kamu yang niat banget move on dan menemukan pasangan baru, bisa gagal karena mantan yang belum bisa melepaskanmu. Jangan dulu sahabatan dengannya, apalagi kalau dia juga belum move on darimu dan punya keinginan kembali menjalin cinta.

Hadirnya dia sebagai sosok sahabat, inilah yang jadi hambatan perjuanganmu. Ketika dia terus memberikan yang terbaik untukmu, muncullah dilema dan merasakan kesulitan move on darinya. Jika ingin maju dan menyambut orang baru, batasi diri dari mantan yang sedang membuatmu punya harapan balikan.

4.Gebetanmu menjauh karena salah paham, kini teman dekatmu tinggal mantan, potensi kembali jatuh cinta semakin besar

ilustrasi merasa kesepian (pexels.com/cottonbro)

Saat sahabatan sama mantan dan terlihat begitu akrab, tentu orang sekitar bisa salah paham. Gebetan-gebetanmu mengira kalian sudah balikan, dan mereka memilih menjauh. Kini, kamu yang hanya dekat dengan mantan merasa senang saat dapat perhatian, sebab memang sudah gak ada pilihan.

Potensi kembali baper sangat mungkin terjadi kalau kondisimu begini. Tutup buku dari masa lalu, melangkahlah maju menyambut gebetanmu tanpa bayangan sosok dulu. Siapkan dirimu untuk merajut kisah cinta dengan orang baru secara totalitas dan tulus.

Berisiko tinggi menerima kehadiran mantan sebagai sahabat pasca putusan. Ada banyak alasan yang bikin kamu justru kesulitan move on. Untukmu yang kini masih terlalu dekat dengan mantan, dan selalu kembali galau karena gagal move on, saatnya ambil sikap membatasi segala jenis interaksi dan penamaan relasi. Bukannya stop kontak dan jaga jarak, malah mengizinkannya jadi sahabat, ini loh yang bikin usahamu move on terasa rumit, menyiksa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us