Kenali Tanda Hubunganmu Masuk Toxic Relationship Menurut Psikolog
Jangan dibiarkan berlarut-larut kalau ingin bahagia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Hubungan beracun (toxic relationship) atau yang juga dikenal dengan relationship abuse bisa menimbulkan dampak yang merugikan. Bukan hanya secara emosional, toxic relationship ini juga bisa menimbulkan dampak kurang menyenangkan bagi sosial, fisik maupun seksual.
Yayi Suryo Prabandari, Psikolog sekaligus Ketua Health Promoting University Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Guru Besar FKKMK mengungkapkan, toxic relationship sering kali tidak disadari. Baik dalam hubungan pertemanan, hubungan kerja, berpacaran atau bahkan suami istri.
“Hubungan ini hanya menguntungkan satu pihak, merugikan diri sendiri dan bisa merugikan orang lain (kalau kita sebagai pelaku),” ungkapnya dikutip dari ugm.ac.id.
Baca Juga: 9 Tanda Kamu Orang yang Toxic, Lekas Sadari Sebelum Menjadi-jadi!
1. Beberapa klasifikasi pola toxic relationship
Yayi mengungkapkan, ada beberapa klasifikasi pola dalam hubungan beracun. Pertama yakni secure attachment, di mana seseorang menjadi merasa tidak nyaman jika tidak ada dia. Kedua, cemas ambivalen yakni toxic relationship yang berada di antara perasaan senang dan takut.
“Seharusnya tidak ada perasaan itu kalau berada di dekat orang yang dicintai, namun hanya ada perasaan nyaman. Ketiga, cemas menghindar. Ini adalah hubungan yang sebenarnya kita ingin menghindar tetapi merasa tidak enak karena mungkin terus dicari,” jelasnya.