2. Bukan interogasi, bukan wawancara tapi diskusi

ilustrasi wanita diskusi (pexels.com/ Tirachard Kumtanom)

Saat berkomunikasi dengan orang lain, penting bagi kita untuk membangun suasana yang menyenangkan agar tidak membuat lawan bicara merasa kesal. Salah satu cara untuk melatih diri agar mampu menciptakan kenyamanan dengan empati adalah dengan mengobrol secara diskusi, di mana kedua belah pihak saling terbuka dalam pandangan dan pendapat.

Hindarilah pertanyaan-pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa risih, seperti pertanyaan yang terasa seperti interogasi atau wawancara. Pertanyaan semacam itu dapat memberikan kesan bahwa kita sedang menyudutkan lawan bicara.

Baca Juga: 8 Cara Komunikasi Orang Selingkuh Antimainstream, Canva Sampai YouTube

3. Amati situasi dan konteks

ilustrasi berbincang (pexels.com/Sarah Chai)

Sebagai individu yang berempati, penting bagi kita untuk menerapkan pemahaman terhadap situasi dan kondisi saat berkomunikasi dengan orang lain. Perhatikan situasi dan kondisi yang ada, apakah saat ini tepat untuk mengajukan pertanyaan tersebut? Apakah orang tersebut membutuhkan untuk bercerita? Perlukah kita mengetahui jawabannya saat ini? Praktik seperti ini akan membantu kita melatih empati yang tinggi.

Berusaha memahami orang lain adalah langkah awal untuk menjadi pendengar yang baik. Tidaklah tidak mungkin bahwa kamu akan disukai oleh orang lain jika memiliki kemampuan untuk mengamati lingkungan sekitar. Oleh karena itu, berusahalah menjadi orang yang baik, yang tidak hanya mempertanyakan orang lain, tetapi juga mampu melihat kondisi yang ada.

4. Bantu dia menyelesaikan masalah dengan tidak terus bertanya

Ilustrasi rekan kerja (pexels.com/August de Richelieu)

Kadang-kadang kita tidak dapat sepenuhnya memahami kondisi orang lain, terutama saat mereka sedang tidak dalam keadaan yang baik. Kita mungkin tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada mereka. Oleh karena itu, penting untuk menghindari membuat mereka terbebani, misalnya dengan terlalu banyak mengajukan pertanyaan.

Tindakan tersebut hanya akan semakin memperburuk keadaannya. Sebagai gantinya, tingkatkanlah empati terhadap mereka dan bantu mereka menyelesaikan masalah tanpa terus-menerus mengajukan pertanyaan. Hargai perasaan mereka dan jaga keadaan emosionalnya.

Jadi, jangan menjadi seorang penanya yang jahil dan tidak memiliki empati terhadap orang lain. Untuk menghindari kebiasaan buruk tersebut, ikutilah langkah-langkah yang telah disebutkan sebelumnya.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Terlalu Menutup Diri, Rentan Kesepian