Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tradisi Sambatan, Makna Sosial di Balik Kegiatan Bersama Tetangga

ilustrasi gotong royong warga (pexels.com/Safari Consoler)
ilustrasi gotong royong warga (pexels.com/Safari Consoler)
Intinya sih...
  • Sambatan adalah tradisi gotong royong warga tanpa imbalan materi, melestarikan kebersamaan dan persaudaraan di desa.
  • Tradisi sambatan mencerminkan solidaritas dan kepedulian tinggi kepada sesama, mempererat tali kekeluargaan secara emosional.
  • Sambatan dilakukan tanpa undangan formal, warga datang dengan ikhlas membantu sesuai kemampuan, namun semakin jarang terlihat di zaman modern.

Sambatan adalah tradisi yang masih lestari di beberapa wilayah pedesaan, salah satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sambatan adalah kegiatan warga yang beramai-ramai membantu tetangganya yang sedang membangun rumah. Kegiatan ini semacam gotong royong warga yang dilakukan secara sukarela.

Masyarakat setempat berdatangan ke lokasi tanpa memikirkan imbalan materi. Semua merasa senang bisa membantu sesama, suasana makin akrab dan persaudaraan kian erat.

Sayangnya, seiring waktu kegiatan ini mulai jarang terlihat. Kesibukan dan gaya hidup yang berkembang menyebabkan beberapa orang kesulitan mengelola waktu untuk menghadiri sambatan. Padahal, di balik kegiatan sederhana ini, ada nilai sosial yang tinggi. Yuk, bahas lebih lanjut mengenai makna sosial dari tradisi sambatan berikut.

1. Apa itu Sambatan?

ilustrasi orang membangun rumah (pexels.com/Irgi Nur Fadil)
ilustrasi orang membangun rumah (pexels.com/Irgi Nur Fadil)

Tradisi Sambatan adalah kegiatan kerja bakti warga tanpa diberi imbalan materi, namun niatnya tulus saling membantu. Seperti di Kalurahan Bangunjiwo, Bantul yang sampai sekarang masih melestarikan tradisi ini.

Dilansir laman bangunjiwo-bantul.desa.id, sambatan biasanya dilaksanakan ketika ada warga yang mendirikan rumah atau sekadar merenovasinya. Bagian yang paling sering mendapat bantuan sukarela warga sekitar adalah saat mendirikan tiang penyangga genteng, atau pembongkaran atap rumah.

Warga satu kampung berkumpul dan berbagi tugas dalam kegiatannya. Ada yang membawa bahan-bahan bangunan, menyiapkan minuman dan sebagainya. Semua berbaur tanpa ada perbedaan status sosial di antara satu dengan lainnya. Pekerjaan yang semula dianggap berat, dapat diselesaikan dan dijalani secara ringan.

Nilai sosialnya adalah gak hanya tentang fisik, tapi juga menyatukan empati, sehingga ikatan antarwarga makin kuat.

2. Makna sosial di balik sambatan warga

warga bergotong royong (bangunjiwo-bantul.desa.id/Budaya Sambatan)
warga bergotong royong (bangunjiwo-bantul.desa.id/Budaya Sambatan)

Dilansir laman sendangsari.id, tradisi ini merupakan wujud solidaritas yang diiringi kepedulian tinggi kepada sesama. Mencerminkan sikap warga desa yang sejatinya suka menolong dengan ikhlas. Tanpa diminta, warga dengan senang hati mendatangi lokasi tempat tinggal tetangganya yang sedang butuh bantuan.

Kerukunan semakin terlihat nyata, dan keseharian warga semakin membahagiakan. Sambil bekerja, mereka saling tertawa dan mengenal lebih dekat.

Kegiatan sosial yang mampu mempererat tali kekeluargaan. Masyarakat gak hanya hidup berdampingan rumah, tapi juga saling terhubung secara emosional.

3. Cara sambatan berlangsung

Acara Kendurian (desasemanu.gunungkidulkab.go.id/Kendurian)
Acara Kendurian (desasemanu.gunungkidulkab.go.id/Kendurian)

Praktiknya, tradisi ini sangat tertata, namun tetap santai penuh kehangatan. Sambatan dilakukan oleh warga dalam satu wilayah RT atau dusun. Prosesnya adalah dengan mengumumkan tujuan pembangunan rumah dan meminta bantuan warga. Pengumumannya saat ada kegiatan perkumpulan rutin. Jadi, gak perlu repot-repot dan menghabiskan dana untuk membuat undangan.

Menariknya, banyak warga sekitar yang datang tanpa mengharap imbalan uang. Mereka ikhlas mengerjakan tugas sesuai kemampuannya. Warga yang memiliki hajatan cukup menyiapkan konsumsi saja secara sederhana, biasanya berupa makanan ringan atau makan siang dengan menu sederhana.

Namun, di balik kesederhanaan ini muncul banyak kebahagiaan, sekaligus bukti nyata kepedulian antarsesama masih ada di desa. Kekeluargaan semakin terasa.

4. Tantangan pelaksanaan sambatan di zaman modern

ilustrasi memiliki kesibukan kerja yang padat (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi memiliki kesibukan kerja yang padat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gak dipungkiri saat ini tradisi sambatan semakin jarang ditemui. Ada beberapa hal yang jadi tantangan sehingga makin memudar. Pertama, gaya hidup warga yang individualis makin nampak. Kini, banyak orang yang lebih mengutamakan urusan pribadi ketimbang menghadiri acara sosial begini. Dampaknya, interaksi antarwarga gak seintens dulu.

Kemudian, generasi muda juga kurang tertarik mengikuti kegiatan, kegiatan nongkrong bersama teman sebaya lebih menarik dilakukan. Acara semacam ini jusru dianggap hanya untuk orangtua saja. Terlebih lagi, kegiatan biasanya dimulai pagi hari, banyak anak-anak muda yang belum bangun ketika hari libur.

5. Strategi pelestarian

ilustrasi masa sekolah (pexels.com/Chu Chup Hinh)
ilustrasi masa sekolah (pexels.com/Chu Chup Hinh)

Tantangan zaman semakin nyata, namun gak berarti tradisi sambatan akan jadi kenangan. Kini, marilah bersama-sama mencari cara agar tradisi ini terus lestari dan relevan untuk generasi muda yang tumbuh dalam era digital.

Agar tradisi ini gak hilang, tentu butuh banyak dukungan, seperti dari tokoh masyarakat dan pemerintah setempat. Mereka bisa jadi penggerak untuk menarik minat warga dengan mengingatkan tentang penting dan manfaat dari bergotong royong.

Nah, agar generasi muda juga tertarik, maka sekolah perlu berperan, komunitas anak-anak muda juga diharapkan. Nilai-nilai sosial mengenai sambatan bisa menjadi materi dan kegiatan tambahan di lingkungan tersebut. Bisa dikemas dengan lebih asyik dan modern sesuai minat generasi masa kini.

Sambatan justru jadi pengingat bahwa seseorang gak hidup sendirian, ada tetangga, komunitas, dan kepedulian yang tulus. Mari, mengenali dan memahami makna dari nilai sosialnya. Kebersamaan dengan tujuan positif merupakan kekuatan yang akan mempermudah jalan berbagai kesuksesan dan kebahagiaan.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us