Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

Plus Minus Metode Pull Out untuk Mencegah Kehamilan, Efektif?

ilustrasi pasangan (freepik.com/wayhomestudio)

Sumber:
https://my.clevelandclinic.org/health/articles/24174-pull-out-method
https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/withdrawal-pull-out-method/what-are-the-benefits-of-withdrawal
https://www.medicalnewstoday.com/articles/can-you-get-pregnant-with-the-pull-out-method#What-makes-it-less-effective?

Metode pull out atau metode penarikan bisa menjadi alternatif kontrasepsi alamiah untuk mencegah kehamilan. Metode mencabut penis ini biasa diterapkan pasangan saat berhubungan seks. Caranya dengan menarik penis dari vagina sebelum ejakulasi agar sperma tidak masuk ke rahim.

Metode pull out tentu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam mencegah kehamilan. Tentu metode ini kurang efektif jika dibandingkan dengan kontrasepsi seperti pil KB hingga kondom. Namun, metode pull out jauh lebih baik ketimbang tidak menggunakan kontrasepsi sama sekali. Yuk, simak kelebihan dan kekurangannya.

1. Kelebihan metode pull out

ilustrasi pasangan (freepik.com/jcomp)

Dilansir Planet Parenthood, metode pull out memiliki sejumlah kelebihan sebagai alat kontrasepsi. Salah satunya tentu tidak memerlukan biaya seperti kondom, pil KB, dan pemasangan IUD. Inilah 3 keunggulan menerapkan metode pull out untuk mencegah kehamilan:

  1. Gratis dan selalu tersedia
    Alasan utama mengapa metode pull out sering digunakan karena benar-benar gratis. Kamu tidak perlu membeli apapun. Metode penarikan ini bisa digunakan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Apabila kamu lupa membawa alat kontrasepsi biasa atau tidak memiliki kondom, metode ini bisa dicoba. Tentu sebelumnya kamu perlu melalukan latihan dengan benar agar metode ini efektif.
  2. Tidak memiliki efek samping
    Kelebihan lain metode pull out adalah tidak memiliki efek samping. Artinya, metode ini sangat aman digunakan sebagai alat kontrasepsi, tanpa menimbulkan efek gangguan hormon, fisik, dan lain-lain.
  3. Metode ini membuat alat kontrasepsi lain lebih efektif
    Efektivitas metode pull out akan meningkat pesat jika diterapkan bersama alat kontrasepsi lainnya. Pasalnya, metode pull out dilakukan dengan cara mengeluarkan sperma dari vagina, sehingga membuat bentuk kontrasepsi lain menjadi lebih efektif untuk mencegah kehamilan.

2. Kekurangan metode pull out

ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)

Dilansir Cleveland Clinic, metode pull out juga memiliki sejumlah kekurangan sebagai cara mencegah kehamilan. Salah satunya tidak bisa mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS). Berikut ini adalah sejumlah kekuarangan metode penarikan saat berhubungan seks:

  1. Kendali ada di tangan pria
    Metode pull out membuat wanita tidak memiliki kendali dalam mencegah kehamilan. Ini karena metode ini hanya bisa dilakukan oleh pria. Situasi ini bisa menjadi bumerang saat pria tidak melakukan penarikan penis sebelum ejakulasi karena terlalu nikmat, sehingga pasangannya bisa hamil.
  2. Seks terasa lebih stres
    Fokus untuk melakukan metode pull out dapat menganggu kenikmatan hubungan seksual. Pasangan bisa menjadi lebih tegang. Ini karena pria mendapatkan tekanan untuk menarik penis tepat waktu agar pasangannya tidak hamil. Artinya, metode ini membuat pasangan merasa lebih stres dalam berhubungan seks ketimbang menggunakan alat kontrasepsi lain.
  3. Membuat orang menyepelekan alat kontrasepsi
    Metode pull out bisa membuat kamu merasa tidak membutuhkan alat kontrasepsi lain. Padahal, kamu tetap harus menyediakan alat kontrasepsi darurat jika ingin menggunakan metode ini. Apalagi jika kamu merasa sperma pasangan masuk ke dalam vagina, maka kamu harus segera mencari alat kontrasepsi darurat. Berbeda jika kamu memakai alat kontrasepsi yang efektif sejak awal, kamu tidak akan cemas mencari alat kontrasepsi darurat apabila terjadi kesalahan.
  4. Tidak ada perlindungan dari PMS
    Metode pull out tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual. Ini karena metode ini dilakukan tanpa alat pelindung sama sekali. Alhasil, pasangan berpotensi terkena PMS yang ditularkan melalui cairan tubuh, seperti trikomoniasis, klamidia, dan gonore. Berbeda jika memakai kondom, pasangan bisa terhindar dari PMS.

3. Efektivitas metode pull out

ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)

Metode pull out memang kurang efektif jika dibandingkan dengan alat kontrasepsi seperti pil KB, kondom, hingga vasektomi. Meski demikian, metode ini dinilai jauh lebih baik untuk mencegah kehamilan ketimbang tidak melakukan pencegahan sama sekali saat berhubungan seksual.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 4 persen wanita hamil saat pasangannya menggunakan metode pull out. Hal ini serupa dengan kondom, yang tetap memiliki peluang kehamilan sebesar 2 persen jika digunakan dengan sempurna.

Dilansir Medical News Today, beberapa orang memang lebih suka menggunakan metode pull out karena bisa melakukan kenikmatan penuh. Apalagi, metode ini gratis dan tidak permanen. Berbeda dari bentuk kontrasepsi lain yang mahal dan memerlukan resep atau prosedur medis.

Namun pada kenyataannya, sulit untuk menggunakan metode pull out dengan sempurna. Pasalnya, metode ini harus dilakukan dengan waktu yang tepat dan sempurna. Seperti alat kontrasepsi lainnya, kegagalan metode ini biasa dipengaruhi oleh kesalahan manusia.

Agar metode pull out efektif, pria harus tahu persis kapan mereka akan ejakulasi, dan mampu mencabutnya sebelum ejakulasi. Ini memerlukan latihan. Berlatih saat masturbasi atau menggunakan kondom saat berhubungan seks dapat membantu.

Ini juga bisa jadi sulit karena metode ini dapat mengurangi kenikmatan fisik atau mempersulit pasangan seksual untuk mencapai klimaks. Artinya, beberapa pria mungkin enggan mencabutnya sebelum ejakulasi atau merasa tergoda untuk memotongnya terlalu dekat dengan waktu mereka. Hal ini bisa memicu kehamilan.

Agar efektif, semua pasangan seksual harus memastikan bahwa tidak ada air mani yang bersentuhan dengan vagina atau vulva. Ini termasuk saat membersihkan setelah ejakulasi. Pasangan juga harus memastikan untuk membersihkan tangan dan penis mereka sebelum melakukan aktivitas seksual lebih lanjut.

Nah, kelebihan serta kekurangan metode ini bisa menjadi pertimbangan bagi kamu dan pasangan. Terutama untuk mencegah kehamilan. Kamu perlu mengingat jika menerapkan metode pull out jauh lebih baik ketimbang tidak menggunakan alat kontrasepsi sama sekali.

Referensi

Cleveland Clinic. Diakses pada September 2024. Pull Out Method.
Planned Parenthood. Diakses pada September 2024. What are the benefits of the pull out method?
Medical News Today. Diakses pada September 2024. Can you get pregnant using the pull-out method?
WHO. Diakses pada September 2024. Family Planning/Contraception Methods.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aryna Meliana
EditorAryna Meliana