Mahasiswa UNY Ciptakan Komik Matematika Bagi Siswa SMP

- Latar belakang inovasi melihat rendahnya skor PISA Indonesia 2022 yang menunjukkan penurunan nilai matematika Indonesia dari 379 pada 2018 menjadi 366.
- Tim mengembangkan komik edukatif berbasis etnomatematika yang dipadukan teknologi Augmented Reality (AR). Komik ini menggunakan motif tradisional Pinto Khop, warisan budaya Aceh yang kaya nilai matematika seperti simetri, rotasi, dan pola geometri.
Yogyakarta, IDN Times – Sebanyak tiga mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengembangkan media pembelajaran inovatif berupa Augmented Reality of Pinto Khop Ethnomathematics Comic. Karya ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Tim pengembang mahasiswa yaitu Syifa Safira, Nisrina Diva Adhani dan Saveria Risanti Hutasoit sebagai anggota, berkolaborasi di bawah bimbingan Heru Sukoco, M.Pd., melalui skema Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) yang digelar Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi RI.
1. Latar belakang inovasi melihat rendahnya skor PISA Indonesia

Inovasi ini berdasarkan hasil Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 yang menunjukkan penurunan nilai matematika Indonesia dari 379 pada 2018 menjadi 366. Salah satu penyebabnya adalah lemahnya kemampuan siswa dalam mengomunikasikan ide-ide matematis, baik secara lisan maupun tulisan.
“Komunikasi matematis merupakan kemampuan mendasar yang harus dimiliki siswa agar dapat menyampaikan gagasan, penalaran, serta strategi penyelesaian masalah secara efektif. Namun pada kenyataannya, banyak siswa yang belum terbiasa dengan komunikasi matematis yang baik, terutama dalam konteks budaya lokal yang dekat dengan keseharian mereka,” jelas Syifa dilansir laman resmi UNY, Rabu (20/8/2025).
2. Integrasi budaya lokal dan teknologi AR

Untuk menjawab tantangan tersebut, tim mengembangkan komik edukatif berbasis etnomatematika yang dipadukan teknologi Augmented Reality (AR). Komik ini menggunakan motif tradisional Pinto Khop, warisan budaya Aceh yang kaya nilai matematika seperti simetri, rotasi, dan pola geometri.
“Penggunaan komik bertujuan untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami, sedangkan integrasi teknologi AR memungkinkan siswa melihat animasi tiga dimensi secara langsung melalui ponsel, menjadikan pengalaman belajar lebih interaktif dan bermakna,” tambah Nisrina.
Media ini ditujukan untuk siswa kelas 7 SMP sesuai kurikulum geometri. Melalui komik dan fitur AR, siswa diharapkan lebih mudah memahami konsep matematika dalam konteks budaya sekaligus menumbuhkan apresiasi terhadap warisan lokal.
3. Tunjukan matematika tidak menakutkan

Proses pengembangan dilakukan melalui studi literatur, pengumpulan data budaya, perancangan cerita, validasi ahli, hingga uji coba terbatas. Evaluasi dilakukan untuk menilai kevalidan, kepraktisan, serta efektivitas media dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.
“Kami ingin menunjukkan bahwa matematika tidak harus selalu abstrak dan menakutkan. Dengan memanfaatkan budaya lokal dan integrasi teknologi, pembelajaran matematika bisa menjadi lebih hidup dan menyenangkan,” ungkap Saveria.