Kenapa Kamu Merasa Tertekan saat Musim Liburan Tiba? Ini 4 Penyebabnya

Intinya sih...
- Musim liburan bisa membuat orang merasa tertekan karena kesepian dan isolasi, yang berhubungan dengan gejala depresi.
- Tekanan keuangan selama musim liburan dapat meningkatkan stres, namun dapat diatasi dengan pembuatan anggaran yang realistis.
- Standar ideal liburan yang tinggi dan kenyataan yang tidak sesuai bisa membuat seseorang merasa gagal dan stres.
Musim liburan sering dianggap sebagai waktu yang penuh kebahagiaan, kehangatan keluarga, dan momen istimewa. Tapi, enggak semua orang merasakan hal yang sama, lho. Nyatanya, banyak yang justru merasa lebih tertekan saat liburan tiba.
Kalau kamu salah satunya, jangan khawatir, kamu gak sendirian! Tekanan ini bisa muncul dari berbagai faktor, mulai dari ekspektasi sosial hingga masalah pribadi. Yuk, cari tahu apa saja penyebabnya agar kamu bisa lebih memahami diri sendiri dan tahu cara mengatasinya.
1. Rasa kesepian yang semakin terasa
Musim liburan sering identik dengan kebersamaan. Tapi kalau kamu jauh dari keluarga, kehilangan orang tercinta, atau sedang menjalani hubungan yang renggang, rasa kesepian bisa jadi lebih menyakitkan.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Perspectives on Psychological Science tahun 2015, kesepian dan isolasi memiliki kaitan signifikan dengan gejala depresi. Bahkan, meskipun kamu hadir di acara kumpul-kumpul, kamu tetap bisa merasa ‘sendirian’ kalau hubungan di sekitarmu gak memberi dukungan emosional yang cukup.
Apa yang bisa kamu lakukan?
Jangan ragu untuk mencari koneksi baru. Kamu bisa coba bergabung dengan komunitas lokal, menghadiri acara sosial, atau bahkan menjadi relawan. Interaksi kecil sekalipun bisa membantu memberikan rasa kebersamaan yang berarti.
2. Stres finansial yang gak bisa dihindari
Liburan sering datang dengan banyak pengeluaran, mulai dari belanja hadiah, perjalanan, hingga persiapan acara makan malam. Kalau keuanganmu sudah pas-pasan, tekanan ini bisa terasa semakin berat. Sebuah survei dari American Psychological Association tahun 2006 menunjukkan bahwa hampir setengah dari responden merasa stres karena masalah keuangan selama musim liburan.
Apa yang bisa kamu lakukan?
Buat anggaran yang realistis dan komunikasikan batasan ini dengan keluarga atau teman. Kamu juga bisa mengganti hadiah mahal dengan sesuatu yang lebih personal, seperti kartu ucapan buatan tangan atau pengalaman bersama. Ingat, kehadiranmu jauh lebih berarti daripada barang yang kamu berikan.
3. Ekspektasi yang gak realistis
Media sosial, iklan, dan film sering menampilkan gambaran liburan yang sempurna: keluarga yang harmonis, meja makan penuh makanan lezat, dan tawa riang tanpa henti. Sayangnya, kenyataan jarang sesuai dengan harapan itu.
Ketika kenyataanmu gak sesuai dengan gambaran ideal tersebut, kamu bisa merasa kecewa atau bahkan merasa gagal. Penelitian dalam Journal of Happiness Studies menemukan bahwa orang yang menetapkan standar terlalu tinggi untuk pengalaman liburan cenderung merasa lebih stres dan kurang puas.
Apa yang bisa kamu lakukan?
Cobalah untuk fokus pada momen kecil yang bermakna daripada mengejar kesempurnaan. Berhenti membandingkan diri dengan apa yang kamu lihat di media sosial, karena itu sering kali hanya versi terbaik dari hidup seseorang.
4. Kesedihan atas kehilangan orang tercinta
Kalau kamu baru kehilangan seseorang yang berarti, musim liburan bisa jadi waktu yang berat. Kenangan tentang momen-momen indah bersama mereka di masa lalu mungkin akan membuatmu merasa sedih. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Death Studies, kehilangan pada momen-momen budaya penting seperti liburan dapat meningkatkan emotional distress.
Apa yang bisa kamu lakukan?
Berikan dirimu izin untuk merasakan kesedihan itu. Kamu juga bisa mengenang mereka dengan cara yang positif, seperti membuat toast untuk mereka di meja makan, menyalakan lilin, atau menceritakan kisah mereka kepada orang lain.
Merasa tertekan saat musim liburan adalah hal yang wajar dan dialami oleh banyak orang. Penting untuk mengenali apa yang menjadi pemicunya dan mencari cara yang tepat untuk mengatasinya.
Ingat, enggak apa-apa untuk merayakan liburan dengan caramu sendiri, tanpa perlu memaksakan diri mengikuti ekspektasi orang lain. Prioritaskan kesehatan mentalmu dan fokus pada hal-hal yang membuatmu nyaman.