Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kenapa Adaptasi Anime Sakamoto Days Panen Kritik Penggemar?

Sakamoto Days (dok. TMS Entertainment/Sakamoto Days)
Intinya sih...
  • Popularitas anime "Sakamoto Days" di Netflix mencuri perhatian global
  • Kritik penggemar terkait koreografi pertarungan yang kurang nendang dalam adaptasi animenya
  • Sutradara Masaki Watanabe dan studio TMS Entertainment menerima hujatan karena dinilai setengah hati dalam produksi dan penyutradaraan

Sakamoto Days menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini setelah animenya tayang di Netflix. Penggemar memang sudah lama menantikan manganya yang sensasional diadaptasi ke dalam anime. Kehadirannya juga sukses mencuri perhatian sebagai anime terbaru yang fenomenal di Netflix.

Dilansir ScreenRant, Pada periode 13–19 Januari, anime ini menempati peringkat kedua dalam kategori serial non-Inggris terpopuler di dunia, dengan 8,6 juta penonton dalam sepekan. Saat artikel ini ditulis, anime ini sudah running sebanyak 7 episode.

Namun, di balik kesuksesannya, anime ini masih menuai kritik hingga hujatan dari penggemar. Lantas, kenapa anime Sakamoto Days dikritik penggemar? Berikut ini beberapa alasannya.

Sebelumnya, simak dulu sinopsis Sakamoto Days

Tarō Sakamoto (dok. TMS Entertainment/Sakamoto Days)

Sakamoto Days mengisahkan tentang Taro Sakamoto, seorang mantan pembunuh bayaran legendaris yang dulu ditakuti di dunia kriminal. Namun, setelah jatuh cinta dan menikah, ia meninggalkan kehidupannya sebagai pembunuh demi menjalani hidup damai sebagai pemilik minimarket bersama keluarganya. Namun, kehidupannya yang tenang mulai terganggu ketika masa lalunya kembali menghantuinya, memaksanya untuk melindungi orang-orang yang ia cintai dengan segala cara.

Dibantu oleh Shin, seorang mantan bawahan yang memiliki kemampuan telepati, Sakamoto menghadapi berbagai musuh yang ingin menghabisinya. Dengan aksi laga yang intens dan sentuhan komedi khas, Sakamoto Days menghadirkan cerita yang seru dan penuh kejutan. Sakamoto harus menyeimbangkan kehidupan normalnya sebagai ayah sekaligus mempertahankan keterampilannya sebagai pembunuh saat bahaya terus mengintai.

1. Koreografi pertarungan yang kurang nendang

Shin Asakura di anime Sakamoto Days (dok. Netflix/Sakamoto Days)

Salah satu alasan utama kenapa anime Sakamoto Days dikritik penggemar adalah koreografi pertarungan yang dianggap kurang nendang. Sebagai anime bergenre action, daya tarik utama Sakamoto Days adalah pertarungan yang intens antarpembunuh bayaran. Namun, hal itu masih belum terlihat dalam adaptasi animenya.

Mengutip pendapat seorang Redditor di Subreddit r/Sakamoto Days, adaptasi anime sukses seperti Mob Psycho 100, Jujutsu Kaisen, dan One Punch Man tidak hanya menyalin panel demi panel manga secara langsung, tetapi menggunakannya sebagai inspirasi untuk menciptakan adegan yang lebih mengalir dan dinamis. Yang terlihat bagus di manga belum tentu efektif di anime, sehingga perlu ada kreativitas dalam menyesuaikan adegan agar tetap menarik dalam format animasi.

Sayangnya, Sakamoto Days justru terkesan mengikuti daftar panel yang "harus" ada tanpa mempertimbangkan bagaimana membuat adegan itu makin berkesan. Beberapa manga memang memiliki detail visual luar biasa yang sulit direplikasi dalam anime karena keterbatasan produksi. Makanya, penting untuk menemukan cara lain agar esensi adegan tetap tersampaikan, baik melalui perubahan komposisi maupun teknik animasi yang lebih kreatif. Inilah yang membuat Dandadan sukses sebagai adaptasi, sementara Sakamoto Days dinilai belum mampu memberikan pengalaman yang sama kuatnya.

2. Penyutradaraan dan produksi yang bikin fans naik darah

cuplikan anime Sakamoto Days (dok. TMS Entertainment/Sakamoto Days)

Anime Sakamoto Days disutradarai oleh Masaki Watanabe (sutradara Bartender, KADO: The Right Answer, dan Bakumatsu) dan diproduksi oleh studio TMS Entertainment. Namun, sang sutradara menerima kritikan tajam dari fanbase Sakamoto Days. Padahal, fans Jepang umumnya gak terlalu banyak komplain.

Bahkan, Masaki Watanabe disebut fans sebagai "sutradara paling tidak kompeten sepanjang sejarah JUMP." Selain itu, hujatan juga diarahkan kepada TMS. Ini karena fans menganggap penyutradaraan dan produksi dianggap setengah hati lewat kualitas animasi yang membosankan, pemilihan voice actor yang tidak pas, hingga tudingan pemotongan budget.

3. Fans khawatir potensi luar biasa Sakamoto Days berakhir jadi anime "sambil lalu"

Taro, Hana, dan Aoi karakter Sakamoto Days (dok. TMS Entertainment/Sakamoto Days)

Penggemar yang mengikuti manganya dari awal percaya bahwa Sakamoto Days punya potensi luar biasa menjadi salah satu anime paling fenomenal jika dibuat dengan niat dan standar yang tinggi. Namun, dengan kualitas adaptasi anime yang sekarang, mereka khawatir jika Sakamoto Days berakhir menjadi anime di bawah rata-rata yang terlupakan tanpa bisa mengeluarkan potensi terbaiknya.

Terlepas dari itu, anime Sakamoto Days mendulang popularitas tinggi dan rating yang terbilang baik secara global, khususnya di mata mereka yang tidak membaca manganya. Lebih jauh, animenya juga masih punya waktu untuk kembali ke jalan yang benar agar bisa memenuhi ekspektasi penggemarnya, terutama dalam hal koreografi pertarungan yang jadi selling point-nya. 

Jadi, apakah kamu setuju dengan alasan kenapa adaptasi anime Sakamoto Days panen kritikan penggemar seperti dijelaskan di atas? Atau kamu termasuk orang yang suka banget dengan anime ini? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dita R
EditorDita R
Follow Us