Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Film Gowok Kamasutra Jawa Diputar di Jogja, Bicara Hak Perempuan

Special Screening Gowok Kamasutra Jawa, di Empire XXI, Minggu (1/6/2025) malam. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Intinya sih...
  • Film Gowok: Kamasutra Jawa diputar di Empire XXI, Yogyakarta pada 1 Juni 2025 malam.
  • Hanung Bramantyo ingin menyuarakan hak perempuan dalam film ini, dengan menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki hak terpuaskan di atas ranjang.
  • Film ini mengupas profesi Gowok yang memiliki tugas mengajarkan calon pengantin pria cara memuaskan istrinya di ranjang, dengan versi 17 plus dan 21 plus.

Yogyakarta, IDN Times - Film garapan sutradara Hanung Bramantyo yang berjudul Gowok: Kamasutra Jawa diputar di Empire XXI, Minggu (1/6/2025) malam. Dalam karyanya kali ini Hanung mencoba berbicara tentang hak perempuan.
 
Hanung mengatakan perempuan juga memiliki hak terpuaskan di atas ranjang, tidak hanya laki-laki. “Orgasme hak perempuan, kenapa perempuan gak pernah berpikir? (Bukan) 'Yang penting suami saya puas',” ucap Hanung.

1.Memahami perempuan dan haknya

Special Screening Gowok Kamasutra Jawa, di Empire XXI, Minggu (1/6/2025) malam. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Hanung mengatakan kultur yang terbangun selama ini bahwa perempuan harus memuaskan laki-laki. Padahal, dalam Kamasutra Jawa disebutnya tidak demikian. “Justru laki-laki yang harus men-treat perempuan terlebih dahulu,” ujar Hanung.
 
Hanung juga menyebut film ini mencoba memberikan edukasi untuk memahami tubuh perempuan. Agar laki-laki menjadi lelananging jagad, yang perkasa di dunia. “Lelananging jagad gak ganteng, tapi kenyamanan memahami seluk beluk tubuh mana boleh disentuh setelah menikah, mana yang belum boleh ketika belum menikah,” ucap Hanung.

2.Disajikan dalam 2 versi

Special Screening Gowok Kamasutra Jawa, di Empire XXI, Minggu (1/6/2025) malam. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Film Gowok sendiri mengupas profesi Gowok dengan setting latar 1965. Gowok memiliki tugas mengajarkan kepada calon pengantin pria bagaimana cara memuaskan istrinya di ranjang.
 
Dikatakan Hanung, film ini mengambil riset dari novel karya Budi Sardjono yang berjudul Nyai Gowok dan beberapa buku serta sumber lain. “Eksistensi Gowok sendiri jarang diteliti mendalam. Fungsi film ini memberikan wacana yang masih belum primer, agar memantik siapapun membicarakan ini, nantinya akan ada penelitian,” ucap Hanung.
 
Film Gowok dibuat dalam 2 versi yaitu versi 17 plus dan 21 plus. Film ini nantinya akan diputar serentak pada 5 Juni 2025. Dua versi ini akan diputar pada jam yang berbeda menyesuaikan aturan bioskop.

3.Bicara tentang perempuan hingga tradisi

Special Screening Gowok Kamasutra Jawa, di Empire XXI, Minggu (1/6/2025) malam. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Lola Amaria pemeran Nyai Santi menceritakan pengalamannya ikut terlibat dalam film Gowok. Ia merasa senang sekali bisa terlibat dalam film ini, setelah 10 tahun vakum. Ia mengaku awalnya kurang percaya diri, namun coba diyakinkan oleh Hanung.

“Bikin tertarik juga karena film tentang eksistensi perempuan. Kedua, melestarikan tradisi, yang ketiga film ini tentang perempuan namun dari sudut pandang laki-laki,” ucap Lola.
 
Dalam film ini Lola juga tidak menampik ada tantangan yang dihadapi. Salah satunya untuk bisa ngapak saat berbicara. “Tapi saling bantu semua di sini, aktor lintas generasi jadi satu. Kami semua belajar,” ucap Lola.
 
Selain Lola, film ini juga dibintangi Reza Rahadian, Raihaanun, Nayla Purnama, Alika Jantinia, Djenar Maesa Ayu, Ali Fikry, Slamet Rahardjo.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us