TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hikmah di Balik Makan Sahur, Jangan Sampai Terlewat

Mendapatkan banyak keberkahan, lho!

ilustrasi makanan(pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Intinya Sih...

  • Makan sahur mendapat keberkahan, pahala, kekuatan, dan kemudahan dalam menjalani puasa.
  • Makanan sahur bebas dari hisab di akhirat, tidak seperti makanan lainnya.
  • Makan sahur menjadi pembeda antara umat Islam dengan Ahli Kitab dalam berpuasa.

Makan sahur merupakan salah satu sunah Nabi Muhammad SAW yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa. Selain sebagai sumber energi untuk beraktivitas seharian, sahur juga menyimpan banyak hikmah dan keutamaan yang sayang untuk dilewatkan. Berikut 5 hikmah di balik makan sahur yang perlu kamu ketahui, biar makin semangat berpuasa!

1. Memperoleh keberkahan

ilustrasi menu makan sahur(pexels.com/Gü Işık)

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat keberkahan." (HR. Bukhari & Muslim).

Keberkahan yang dimaksud bisa berupa pahala, kekuatan, dan kemudahan dalam menjalani puasa. Sahur merupakan amalan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, sehingga dengan melaksanakannya, seorang Muslim akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Selain itu, sahur membantu tubuh untuk tetap kuat dan berenergi selama berpuasa, sehingga memudahkan seorang Muslim untuk menjalankan ibadah puasa dengan lancar.

2. Bebas dari hisab

ilustrasi berdoa(pexels.com/Gül Işık)

Dilansir Kemenag Sulut, makanan yang dikonsumsi oleh manusia akan dihisab kelak di akhirat. Makanan sahur adalah salah satu makanan yang mendapatkan keberkahan yaitu bebas dari hisab.

Rasulullah SAW menjelaskan dalam haditsnya, “Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah SWT, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain.” (HR al-Azdra’i).

3. Membedakan umat Islam dengan Ahli Kitab

ilustrasi makanan(pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Makan sahur menjadi salah satu pembeda antara umat Islam dengan Ahli Kitab dalam berpuasa. Rasulullah SAW bersabda, “Yang membedakan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur.” (HR Muslim).

Umat Islam dianjurkan untuk makan sahur sebelum menjalankan ibadah puasa, sedangkan Ahli Kitab tidak memiliki anjuran tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Islam memiliki aturan dan tata cara ibadah yang berbeda dengan agama lain.

Baca Juga: 5 Resep Menu Sahur Simpel Berbahan Telur, Bisa Tahan Lapar Seharian!

4. Kesempatan beribadah

ilustrasi berdoa sebelum makan(pexels.com/Sami Abdullah)

Momen sahur bukan hanya tentang mengisi perut, tetapi juga menjadi waktu istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bagi mereka yang bangun untuk sahur, kesempatan emas untuk beribadah di waktu mustajab ini. Beberapa ibadah yang dapat dikerjakan pada momen ini ialah mendirikan shalat tahajut, shalat hajat, shalat tasbih, berdoa, berzikir, tadarus Al-Quran.

Selain itu, hikmah makan sahur semakin terasa dengan mengamalkan sunnah mengakhiri waktu makan sahur. Semakin dekat dengan waktu subuh, semakin baik pula manfaatnya. Ditambah lagi, anjuran untuk tidak tidur setelah sahur hingga waktu subuh tiba, memberikan kesempatan untuk memaksimalkan ibadah dan mempersiapkan diri dengan penuh ketenangan sebelum memulai aktivitas di hari puasa.

Verified Writer

Rinada

Pemula

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya