2. Berbicaralah dengan orang yang dapat dipercaya

ilustrasi berbicara dengan orang yang dipercaya (pexels.com/MART PRODUCTION)

Saat menghadapi penolakan, penting untuk memiliki orang-orang di sekitarmu yang dapat kamu andalkan. Teman, keluarga, atau bahkan profesional seperti psikolog dapat menjadi sumber dukungan. Berbicara dengan seseorang yang dapat dipercaya dapat membantu mengurai perasaan yang kamu alami, dan memberikan sudut pandang yang segar dan objektif.

Jangan merasa bahwa kamu harus menanggung beban ini sendirian. Bicarakan perasaanmu dengan orang-orang yang peduli tentangmu akan membantu kamu merasa didengar dan didukung. Terkadang, hanya dengan berbicara tentang apa yang kamu rasakan bisa membuatmu merasa lebih baik dan lebih yakin tentang dirimu sendiri. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang-orang yang peduli tentangmu ketika kamu merasa down karena penolakan.

3. Fokus pada pandangan positif tentang diri sendiri

ilustrasi fokus pada pandangan positif tentang diri sendiri (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Saat merasa rendah diri setelah mengalami penolakan, mudah untuk terjebak dalam pola pikir negatif tentang diri sendiri. Perasaan tidak berguna, tidak berharga, merasa diri kamu sangat buruk bahkan merasa tidak pantas untuk bahagia kerap merasuki pikiranmu. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kualitas positif yang membuatnya istimewa. Sebagai contoh, mungkin kamu memiliki kecerdasan, keberanian, atau kepedulian yang luar biasa.

Daripada membiarkan penolakan mengaburkan pandanganmu tentang dirimu sendiri, cobalah untuk fokus pada hal-hal positif yang kamu miliki. Buat daftar kualitas atau pencapaianmu yang membuatmu bangga, dan ingatkan dirimu sendiri tentang kekuatanmu setiap kali kamu merasa down. Memiliki pandangan yang positif tentang diri sendiri akan membantu meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi dampak negatif dari penolakan.

Baca Juga: 5 Tantangan Pernikahan Beda Latar Belakang, Harus Dipertimbangkan

4. Temukan pelajaran dari pengalaman penolakan

ilustrasi penolakan (pexels.com/RDNE Stock project)

Setiap pengalaman, termasuk penolakan, bisa menjadi peluang untuk belajar dan tumbuh. Cobalah untuk melihat penolakan sebagai titik awal untuk melakukan evaluasi diri dan menemukan pelajaran yang berharga. Tanyakan pada dirimu sendiri apa yang bisa kamu pelajari dari pengalaman tersebut, dan bagaimana kamu bisa menggunakan pengetahuan itu untuk berkembang sebagai individu.

Mungkin penolakan tersebut menunjukkan area di mana kamu perlu meningkatkan keterampilan atau memperbaiki strategi. Penolakan tersebut juga bisa, lho membawa kamu ke arah yang lebih baik, menuju peluang yang lebih baik di masa depan. Dengan belajar dari pengalaman seperti misalnya penolakan, kamu dapat mempersiapkan masa depanmu dengan lebih baik tanpa terbayang masa lalu yang menyakitkan.

5. Berikan dukungan pada diri sendiri

ilustrasi memberikan dukungan pada diri sendiri (pexels.com/Arina Krasnikova)

Saat mengalami penolakan, sangat mudah bagi kita untuk menjadi terlalu kritis terhadap diri sendiri. Namun, penting untuk memberikan dukungan pada diri sendiri dalam waktu-waktu sulit seperti ini. Berlatihlah self care dan berikan dirimu waktu untuk menyembuhkan dan pulih dari dampak penolakan.

Caranya bisa dengan melakukan hal-hal yang kamu nikmati, seperti berolahraga, meditasi, atau menjalankan hobi. Berikan dirimu ruang untuk merasakan emosi yang kamu alami tanpa menghakimi dirimu sendiri. Ingatlah bahwa kamu layak mendapatkan kasih sayang dan dukungan, termasuk dari dirimu sendiri.

Mengalami penolakan memang sangat menyakitkan bahkan tidak sedikit dari kita yang menjadi down karena hal ini. Namun, dengan mengikuti tips-tips di atas, kamu dapat belajar untuk tidak mempertanyakan self worth setelah mengalami penolakan. Ingatlah bahwa penolakan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi hanya bagian dari perjalanan hidupmu. Gunakan pengalaman ini sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang, dan ingatlah bahwa kamu pantas mendapatkan cinta dan kesuksesan dalam hidupmu.

Baca Juga: 5 Cara Mengikis Perasaan Insecure dalam Hubungan, Jangan Dipelihara