TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Faktor Ini Pengaruhi Harga Jual Rumah, Baca Biar Gak Rugi!

Mau beli atau jual rumah, baca ini dulu

Ilustrasi menjual rumah (pexels.com/Thirdman)

Selain sebagai kebutuhan, rumah juga dianggap sebagai salah satu bentuk investasi yang menjanjikan karena harganya yang cenderung naik dari waktu ke waktu. Namun, sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual sebuah rumah, kamu perlu tahu berbagai faktor yang memengaruhi harga jualnya. Ini bertujuan agar bisa meminimalkan kerugian saat pembelian dan juga memaksimalkan potensi keuntungan penjualan di masa mendatang.

Dikutip Opendoor dan SoFi, berikut lima faktor yang sering mempengaruhi harga jual rumah. Yuk cari tahu!

1. Ukuran rumah

Ilustrasi denah lantai rumah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Faktor pertama yang mempengaruhi harga jual rumah ialah ukuran rumah, yang diukur dalam satuan meter persegi atau kaki persegi. Biasanya, rumah yang memiliki ukuran yang lebih luas akan memiliki biaya yang lebih mahal dalam hal pembangunan, sehingga harga jualnya pun cenderung lebih tinggi.

Selain ukuran rumah, ukuran lahan yang tersedia juga memainkan peran penting dalam menentukan harga jual rumah. Rumah dengan halaman yang luas dan tanah samping atau belakang yang tersisa dapat menjadi nilai tambah yang dipertimbangkan oleh calon pembeli.

Baca Juga: 5 Inspirasi Lantai Vinyl untuk Rumah, Interior Makin Keren

2. Lokasi

Ilustrasi perumahan dengan lokasi yang strategis (pexels.com/Eziz Charyyev)

Letak lokasi rumah memainkan peran penting dalam menentukan harga jualnya. Rumah yang berada di daerah yang berkembang atau populer, cenderung memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah yang berada di daerah yang kurang diminati.

Semakin strategis lokasi rumah, semakin tinggi nilai jualnya. Rumah yang berada di pusat kota dengan aksesibilitas yang baik ke pusat perbelanjaan, sekolah, rumah sakit dan stasiun kereta api, cenderung memiliki harga yang lebih tinggi daripada rumah yang terletak di pinggiran kota dan jauh dari fasilitas umum.

3. Jumlah ruang yang tersedia

Ilustrasi konsep rumah open space (Pexels/Max Vakhtbovych)

Selain ukuran dan lokasi, jumlah ruang yang tersedia dalam rumah juga mempengaruhi harga jualnya. Pembeli umumnya menghargai lebih mahal, rumah dengan jumlah kamar tidur atau kamar mandi yang lebih banyak. Meski begitu, bukan berarti ruang yang lain tidak penting. Ruang keluarga, ruang tamu, dapur, dan ruang makan yang tersedia juga dapat meningkatkan nilai jual rumah.

Jika ruang yang kamu miliki terbatas, kamu bisa menerapkan beberapa tips dan trik dalam desain interior rumah untuk mendatangkan keuntungan yang lebih besar. Misalnya, menambahkan perabotan multifungsi, membuat ruangan terlihat luas dengan memperbaiki kualitas pencahayaan, membuat tata letak ruangan menjadi efisien dengan menerapkan konsep open space dan sebagainya.

4. Usia dan kondisi rumah

Ilustrasi desain rumah modern dengan kondisi yang masih bagus (pixabay.com/Giovanni_cg)

Pembeli rumah cenderung menilai rumah yang lebih baru dan dalam kondisi baik dengan harga yang lebih tinggi, daripada rumah yang lebih tua dan dalam kondisi buruk. Pasalnya, elemen kecil seperti pipa ledeng, listrik, atap, dan peralatan yang lebih baru, memiliki kemungkinan kecil untuk rusak dan dapat menghemat biaya perbaikan untuk pembeli.

Inspeksi kontingensi dalam kontrak juga umum ditemukan untuk menegosiasikan perbaikan yang diperlukan sebelum penjualan. Untuk menjual rumah, pertimbangkan untuk merenovasi hal-hal kecil, seperti memperbarui cat atau memperbaiki tampilan fasad rumah. Dengan keputusan renovasi yang tepat, kamu bisa mengoptimalkan potensi keuntungan tanpa mengeluarkan biaya perbaikan yang besar.

Baca Juga: 5 Hal Ini Wajib Disurvei Saat Ditawari Sewa Rumah Murah

Verified Writer

Miftahul Huda

Freelance writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya