TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Batik Semen, Motif Batik Andalan Jogja yang Menyimpan Harapan Baik

Ada jenis batik semen yang gak boleh dikenakan sembarangan

ilustrasi membatik (pixabay.com/AnglesNViews)

Saat berlibur ke Jogja, mudah bagi kamu untuk menemukan batik dengan beragam motif dan jenisnya. Baik batik tulis maupun batik cetak atau sablon.

Batik memang sangat berkembang di tanah Jogja sebagai warisan kesenian dari Kerajaan Mataram. Salah satu batik klasik atau kuno khas Jogja yaitu batik semen. Menyimpan harapan tentang masa depan, yuk, kenalan lebih lanjut dengan batik semen.

Baca Juga: 5 Keunikan Batik Ciptoning, Ceritakan Arjuna yang Digoda Bidadari

1. Makna batik semen tentang harapan agar bahagia

ilustrasi motif Semen Romo (tjokrosuharto.com)

Setiap jenis batik memuat kisah sejarah yang membentuknya, menjadikannya memiliki nilai filosofi dan keanggunannya tersendiri. Begitupun batik semen yang pada zaman dahulu juga dimanfaatkan sebagai busana keluarga Keraton dan pejabat tinggi.

Istilah "semen" yang disematkan untuk penamaan jenis batik satu ini berasal dari kata "semi" yang bermakna tumbuh. Dengan kata lain, semi diartikan sebagai kehidupan yang berkembang atau makmur.

Semi juga merujuk pada konotasi baik tentang alam semesta yang sejahtera dan subur. Di mana, pemakai batik ini diharapkan dapat menjadi pemimpin yang mampu melindungi bawahannya dari keburukan.

2. Beragam coraknya berkaitan dengan Tribawana

ilustrasi batik semen (instagram.com/kamil_batik_antique)

Batik motif semen hadir dengan hiasan yang terdiri dari tiga bagian dan dianggap masih berkaitan dengan paham Tribawana. Bagian pertama dari motif semen adalah motif yang berkaitan dengan daratan, seperti tumbuhan dan binatang.

Bagian kedua adalah motif yang berkaitan dengan udara, seperti burung (burung garuda), dan awan (megamendung). Sedangkan bagian ketiganya adalah motif yang berkaitan dengan laut atau air, seperti hewan-hewan air (ular dan ikan).

3. Batik Semen Gedhe Sawat Gurdha yang tak boleh dipakai sembarangan

https://www.kratonjogja.id/

Perlu kamu tahu juga nih, kalau batik satu ini punya beberapa jenis dengan pola yang cukup berbeda. Salah satunya Semen Ageng Sawat Gurdha yang dimiliki Keraton Yogyakarta yang mengusung motif garuda, sayap, gunung atau meru, candi, dan naga

Setiap batik motif semen memiliki waktu penggunaan dan makna tersendiri yang tentu berbeda satu dengan yang lainnya. Begitupun Semen Ageng Sawat Gurdha yang pemakaiannya khusus ditujukan untuk cucu sultan, istri para pangeran, penghulu, Wedana Ageng Prajurit, Bupati Nayaka Lebet, Bupati Nayaka Njawi, Bupati Patih Kadipaten, Bupati Polisi, Pengulu Landraad, Wedana Keparak Para Gusti (Nyai Riya), Bupati Anom, serta Riya Bupati Anom. Kampuh Semen Gedhe Sawat Lar dipakai untuk buyut dan canggah sultan.

Batik ini pun termasuk batik larangan Keraton Yogyakarta, sehingga penggunaannya tidak boleh sembarangan. Perlu dicatat, nih.

Baca Juga: 10 Kuliner di Kotabaru Jogja, dari Kaki Lima sampai Restoran

Berita Terkini Lainnya