TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Batik Ceplok Kesatrian, Lambang Keberanian dan Kekuatan

Biasa dikenakan saat kirab manten

ilustrasi membatik (jnjbatik.com)

Kota Yogyakarta dikenal sebagai daerah yang menghasilkan banyak jenis batik dengan tampilan yang cantik. Salah satu motif batik asal Yogyakarta yang memikat hati masyarakat yaitu batik ceplok kesatrian.

Ceplok kesatrian masih satu keluarga dengan motif batik ceplok yang mengusung pola dasar geometri. Merupakan salah satu motif batik klasik, berikut beberapa fakta menarik dari batik ceplok kesatrian.

1. Sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram

ilustrasi motif batik ceplok kesatrian (motifbatik.web.id)

Batik ceplok kesatrian memiliki makna yang dalam dan menarik untuk ditelisik. Tidak sedikit motif batik yang telah berkembang sejak zaman Kerajaan Mataram, termasuk motif ceplokan.

Batik ini telah lahir sejak zaman Kerajaan Mataram, sehingga termasuk karya seni batik kuno. Penggunaannya dulu terbatas oleh para pegawai di lingkungan Kerajaan saja.

Baca Juga: 10 Kebaya dengan Bawahan Batik Pucung Rebung, Anggun Banget!

2. Motifnya terinspirasi dari ornamen candi Hindu dan Budha

Candi Prambanan (instagram.com/patriciarani93)

Secara umum, batik ceplok memiliki motif dengan bentuk dasar geometri seperti persegi, oval, dan bintang yang disusun melingkar. Motif dasar dilukis hingga menyerupai sekuntum bunga, seperti bunga aren atau kawung dengan pola simetris.

Sementara pada batik ceplok kesatrian, turut ditambahkan sentuhan ornamen dari candi Hindu dan Budha. Sehingga semakin kaya variasi motif tanpa menghilangkan unsur pola dasarnya.

3. Melambangkan kekuatan dan keberanian

ilustrasi motif batik ceplok kesatrian (budaya-indonesia.org)

Batik ini memiliki corak sakral yang menggambarkan keikhlasan, keberanian, serta kekuatan. Melambangkan karakter pegawai Keraton Yogyakarta dalam menjalankan tugas mengabdi kepada keraton.

Ceplok kesatrian pun menjadi salah satu jenis batik ceplokan yang diyakini sudah dipengaruhi ajaran tasawuf. Meski coraknya juga terinspirasi dari hiasan pada dinding candi Hindu dan Budha.

Baca Juga: 10 Potret Air Terjun Randusari, Wisata Air di Jogja yang Seru!

Berita Terkini Lainnya