5 Sebab Joker: Folie à Deux Panen Respons Negatif dari Penonton

- Perubahan genre drastis dari drama psikologis ke musikal membuat banyak penonton merasa kaget dan gak nyaman, terutama bagi yang berharap cerita intens dari Arthur Fleck.
- Elemen musikal dianggap datar dan kurang menyenangkan, tidak memberikan kontribusi berarti terhadap perkembangan cerita atau karakter.
- Cerita dinilai terlalu bertele-tele tanpa perkembangan signifikan, karakter dianggap stagnan dan kurang berkembang dibandingkan film sebelumnya.
Apa jadinya jika film sekuel yang sangat dinanti malah membawa kejutan tak terduga? Joker: Folie à Deux hadir dengan pendekatan yang berbeda, tapi bukannya disambut hangat, film ini justru memicu perdebatan di kalangan penonton. Mengusung elemen musikal yang gak ada di film pertama, banyak yang merasa keputusan ini merusak nuansa gelap dan intens yang menjadi ciri khas Joker.
Alih-alih melanjutkan cerita dengan tone yang sama, penonton justru disuguhkan sesuatu yang dianggap gak sesuai ekspektasi. Kekecewaan pun muncul dari berbagai kalangan, terutama mereka yang menginginkan kelanjutan kisah Arthur Fleck yang lebih mendalam. Nah, berikut ini adalah lima alasan mengapa Joker: Folie à Deux mendapatkan respons negatif dari penonton.
1. Perubahan genre yang mengejutkan dari drama psikologis ke musikal

Salah satu alasan utama banyaknya kritik terhadap Joker: Folie à Deux adalah perubahan genre yang drastis. Film ini tiba-tiba berubah dari drama psikologis yang gelap menjadi musikal. Hal ini bikin banyak penonton kaget dan merasa gak nyaman, apalagi buat mereka yang berharap cerita intens dari Arthur Fleck masih berlanjut dengan tone serupa.
Pergantian genre ini dianggap terlalu aneh dan gak sesuai dengan vibe film pertama. Buat sebagian besar penonton, perubahan ini lebih seperti eksperimen yang gagal daripada evolusi natural cerita.
2. Kurangnya kesenangan dan daya tarik dalam music score

Elemen musikal yang dimasukkan ke dalam film ini bukannya memberikan kesegaran, malah terasa datar. Banyak yang bilang kalau music score di film ini gak punya daya tarik dan gak menyenangkan. Kritikus dari The Verge juga menyoroti betapa kurangnya keceriaan di adegan-adegan tersebut, bikin penonton susah terbawa suasana.
Padahal, musical score biasanya diharapkan jadi momen puncak atau setidaknya memberikan energi baru. Tapi di film ini, semua itu terasa hambar dan gak memberikan kontribusi berarti terhadap perkembangan cerita atau karakter.
3. Cerita yang terasa bertele-tele dan tidak perlu dalam pengembangan karakter

Selain musikal yang mengecewakan, cerita Joker: Folie à Deux juga dinilai terlalu bertele-tele dan gak memberikan perkembangan signifikan. Kritikus dari BBC menyebut film ini sebagai “slog yang membosankan” karena terlalu banyak waktu dihabiskan untuk mengeksplorasi latar belakang Arthur Fleck tanpa ada alur yang jelas dan menarik.
Penonton merasa bahwa film ini terlalu lama menggali masa lalu karakter utama, padahal mereka mengharapkan konflik baru yang lebih dinamis. Alhasil, banyak yang merasa ceritanya gak perlu dan bikin bosan.
4. Penggambaran karakter yang kurang menarik dan tidak berkembang

Satu lagi kritik datang dari penggambaran karakter yang dianggap stagnan. Menurut beberapa penonton, karakter dalam film ini gak punya perkembangan yang berarti dibandingkan film sebelumnya. Kritikus dari The Movie Blog bahkan menyebutnya sebagai pengulangan yang kurang canggih.
Karakter yang seharusnya menarik dan kompleks malah terasa datar dan gak berkembang dengan baik. Hal ini membuat banyak penonton kehilangan rasa emosional terhadap karakter yang sebelumnya sangat mereka pedulikan di film pertama.
5. Ekspektasi tinggi yang tidak terpenuhi oleh sekuel

Kesuksesan film Joker yang pertama pastinya bikin ekspektasi terhadap sekuelnya jadi tinggi. Sayangnya, Joker: Folie à Deux gak mampu memenuhi ekspektasi tersebut. Kritikus dari Roger Ebert menyebut film ini gak berhasil membawa elemen-elemen penting dari film pertama, dan malah jatuh pada narasi yang terlalu oportunistik.
Penonton merasa bahwa sekuel ini gak memberikan pengalaman emosional yang sama kuat dengan yang mereka dapatkan dari film pertama. Alih-alih menawarkan inovasi, film ini terasa seperti pengulangan yang gak memberikan kepuasan.
Nah, itulah lima alasan mengapa Joker: Folie à Deux mendapat respon negatif dari penonton. Gimana menurutmu, apakah kamu setuju dengan kritik-kritik tersebut atau justru menikmati filmnya? Bagikan pendapatmu!