Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Film Dimainkan Shenina Cinnamon Tayang di Festival Internasional

Film Shenina Cinnamon tayang di festival internasional (instagram.com/sheninacinnamon | dok. KawanKawan Media / Tale of the Land)

Shenina Cinnamon menjadi salah satu aktris muda Indonesia yang cukup mencuri perhatian di tahun 2024. Aktris yang memulai bermain film berjudul Tumbal: The Ritual (2018) ini, membintangi sebanyak enam judul film di tahun ini. Terbaru berjudul Tale of the Land, yang tayang di Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Film ini merupakan judul keempat yang menjadikan nama Shenina dikenal di festival internasional. 

1. Penyalin Cahaya (2022)

film Penyalin Cahaya (dok. Rekata Studio / Penyalin Cahaya)

Film pertama yang berhasil melambungkan nama Shenina, adalah Penyalin Cahaya. Berhasil tayang di Busan International Film Festival, hingga masuk 16 nominator Piala Citra dengan membawa pulang 11 penghargaan termasuk Film Cerita Panjang Terbaik. Kini Penyalin Cahaya bisa disaksikan di platform Netflix.

Penyalin Cahaya, menceritakan kisah pilu yang dialami seorang mahasiswa berprestasi bernama Suryani yang menjadi korban pelecehan seksual. Tepat setelah mengikuti sebuah pesta kampus, tiba-tiba foto vulgar yang memperlihatkan bagian-bagian sensitifnya tersebar luas. Alhasil Suryani terancam dikeluarkan dari kampus.

Rupanya Suryani menjadi korban pelecehan seksual dari seseorang yang tidak disangka. Secara tidak sadar, tubuh Suryani difoto dan disebarkan. Suryani berjuang keras untuk mengembalikan nama baiknya dengan berbagai cara, termasuk mencari informasi di sebuah tempat foto copi milik sahabatnya.

Penyalin Cahaya, digarap Wregas Bhanuteja, sutradara film Sokola Rimba (2013), Ada Apa Dengan Cinta? 2 (2016) dan Budi Pekerti (2023). Film ini dimainkan Lutesha, Chicco Kurniawan, Dea Panendra dan Jerome Kurnia.

2. Onde Mande! (2023)

Onde Mande! (dok. Visinema Pictures / Onde Mande!)

Kedua adalah Onde Mande!, film produksi Visinema Pictures yang tayang perdana di Far East Film Festival, Italia. Film ini berhasil menjadi nominator di Festival Film Indonesia, melalui kategori Pemeran Utama Pria dan Pria Terbaik. Dibintangi Shenina Cinnamon, Emir Mahira, Jajang C. Noer, Jose Rizal Manua dan Ajil Ditto.

Onde Mande! menceritakan seorang pria tua bernama Angku Wa yang berhasil mendapatkan undian berhadiah sebanyak Rp2 miliar. Namun sayang, beberapa hari sebelum mendapatkan hadiah tersebut, Angku Wan meninggal dunia. 

Di waktu bersamaan, warga desa kebingungan dengan uang berjumlah besar yang hangus begitu saja, karena Angku Wan sebelumnya hidup sendirian, alhasil tidak memiliki ahli waris. Semua warga desa, berjuang untuk membuat sebuah skenario kebohongan yang cukup nekat, agar uang tersebut bisa dimanfaatkan untuk desa.

3. 24 Jam bersama Gaspar (2024)

24 Jam Berasam Gaspar (dok. Visinema Pictures / 24 Jam Bersama Gaspar)

Selanjutnya adalah 24 Jam bersama Gaspar, film original Netflix yang telah tayang di Festival Film Internasional Busan, Jogja-NETPAC Asian Film Festival dan Festival Film Internasional Singapura. 24 Jam bersama Gaspar, juga mendapatkan 8 nominasi di ajang Piala Citra tahun 2023.

Film 24 Jam bersama Gaspar, menceritakan ambisi seorang pria bernama Gaspar, untuk menemukan sahabat lamanya yang menghilang. Padahal saat itu sisa waktu hidupnya hanya tinggal 24 jam saja. Dia meminta tolong kepada orang-orang terdekatnya, untuk melakukan aksi perampokan di toko pemilik emas.

Konon, pemilik emas tersebut memiliki sebuah kotak hitam ajaib yang bisa mengabulkan impian setiap orang, termasuk menemukan seseorang yang hilang. Namun tidak mudah, toko emas tersebut mendapatkan penjagaan dari banyak preman. Film ini mempertemukan Shenina dengan Reza Rahadian.

4. Tale of the Land (2024)

Tale of the Land (dok. KawanKawan Media / Tale of the Land)

Tayang perdana di Busan International Film Festival (BIFF) 2024, Tale of the Land akan menghiasi perhelatan JAFF. Diproduksi KawanKawan Media, film ini dibintangi Shenina Cinnamon, Arswendy Bening Swara, dan Yusuf Mahardika. Menggunakan bahasa Kutai dalam dialognya, dan 90 persen kegiatan syuting Tale of the Land  dilaksanakan di atas air.

Tale of the Land, menceritakan seorang gadis Dayak bernama May, yang trauma untuk menginjakan kakinya ke tanah. Hal ini terjadi, karena May merasa terpukul setelah kehilangan orangtuanya terlibat konflik di daratan. 

Jangan lupa untuk menonton film-film di atas yang sudah berhasil mencuri perhatian internasional. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us