5 Kesalahan Orangtua saat Berkomunikasi dengan Guru Anak

Pentingnya komunikasi yang benar di awal tahun ajaran baru

Menjalin komunikasi yang baik dengan guru anak sangatlah penting dilakukan di awal tahun ajaran baru ini. Mengapa? Karena selama satu tahun ke depan, informasi seputar perkembangan anak akan diperoleh dari guru mereka.

Kerap kali, orangtua tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan kesalahan dalam berkomunikasi dengan guru anak. Dengan menyadari kesalahan-kesalahan tersebut, maka kita meminimalkan kesalahpahaman antara orangtua dan pihak sekolah.

Berikut 5 kesalahan yang sering dilakukan orangtua saat berkomunikasi dengan guru.

1. Menghubungi guru pada waktu yang tidak tepat

5 Kesalahan Orangtua saat Berkomunikasi dengan Guru Anakilustrasi waktu tidak tepat (unsplash.com/Lukas Blazek)

Menghubungi guru saat tengah malam merupakan salah satu kesalahan yang sering dilakukan orangtua. Mungkin selama ini orangtua berpikir “mumpung ingat” atau “biar besok pagi dibaca gurunya.” Bagaimana denganmu? Kamu juga tentu tidak mau mendapatkan pesan yang membahas pekerjaan di tengah malam, 'kan?

Hindari melakukan kesalahan ini karena guru akan menganggapnya sebagai gangguan. Meskipun guru tetap akan membaca dan meresponsnya, mereka akan notice waktu pengiriman pesan yang kita kirimkan.

2. Melaporkan ketidakpuasan langsung kepada kepala sekolah

5 Kesalahan Orangtua saat Berkomunikasi dengan Guru Anakilustrasi bicarakan baik-baik (unsplash.com/TienDat Nguyen)

Bicarakan secara langsung kepada guru jika merasa tidak puas dengan kinerjanya. Minta waktu dan atur jadwal untuk bertemu langsung dan membicarakannya baik-baik.

Hindari membicarakan permasalahan kinerja guru melalui layanan pesan singkat. Hal ini guna menghindari persepsi yang berbeda yang dapat memicu kesalahpahaman. Guru juga butuh feedback membangun dari orangtua agar kualitas pendidikan kepada anak semakin baik.

3. Memberikan informasi fiktif

5 Kesalahan Orangtua saat Berkomunikasi dengan Guru Anakilustrasi berbohong (Freepik.com/8photo)

Untuk menghindari harga tiket yang melambung tinggi saat liburan sekolah, kadang orangtua menyiasatinya dengan pergi berlibur saat sekolah belum libur. Hal ini kemudian membuat orangtua memberikan informasi fiktif kepada guru supaya anak-anaknya diizinkan untuk ikut berlibur.

Mirisnya, orangtua pun mengajari informasi fiktif ini kepada anak-anaknya jika sewaktu-waktu guru menanyakannya saat kembali masuk ke sekolah. Hal ini tentu berdampak tidak baik untuk psikologis anak-anak. Saat orangtua mengajari anak untuk berbohong, maka anak akan mengasosiasikan kebohongan sebagai sesuatu yang benar untuk dilakukan kepada siapa saja.

Baca Juga: 5 Tips agar Anak Siap Memulai Tahun Ajaran Baru dengan Semangat

4. Mendatangi guru di sekolah tanpa memberi tahu

5 Kesalahan Orangtua saat Berkomunikasi dengan Guru Anakilustrasi membuat janji temu. (Freepik.com/rawpixel.com)

Setiap guru memiliki jadwal mengajar yang mengacu pada agenda kerja yang dirumuskan saat rapat kerja sekolah. Guru juga memiliki jadwal penyampaian materi pelajaran.

Saat orangtua memutuskan untuk mendatangi guru di sekolah tanpa memberi tahu terlebih dahulu, maka akan mengakibatkan kacaunya jadwal yang guru telah susun. Oleh sebab itu, biasakanlah untuk membuat janji temu dengan guru terlebih dahulu.

5. Mengabaikan informasi dari guru

5 Kesalahan Orangtua saat Berkomunikasi dengan Guru Anakunsplash.com/Sander Sammy

Guru biasanya akan menghubungi orangtua jika informasinya penting dan mendesak. Bisa saja informasi tersebut mengenai peralatan tugas anak, kelengkapan buku-buku pelajaran atau pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Sering mengabaikan informasi ini, tentu akan berpengaruh pada perkembangan anak di sekolah. Anak tidak merasakan adanya urgensi terhadap tanggung jawab yang harusnya dikerjakannya. Dengan melibatkan anak melengkapi perlengkapan sekolahnya, orangtua secara tidak langsung memupuk tanggung jawab dan kemandirian anak.

Sebagai mitra yang saling bekerja sama, sudah seharusnya hubungan antara orangtua dan guru terjalin dengan baik. Dengan menyadari kesalahan-kesalahan dalam berkomunikasi dengan guru, kita dapat mendukung terciptanya hubungan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan anak.

Baca Juga: Tradisi SMA Kolese De Britto Rayakan Kelulusan, Long March ke Tugu

Trias Turuwislanti Photo Community Writer Trias Turuwislanti

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya