Sejarah Gedung SMKN 2 Yogyakarta, Usianya 1 Abad Lebih

Dulunya sekolah ini bernama Prinses Juliana School

SMK Negeri 2 Yogyakarta yang beralamat di Jalan A.M. Sangaji Nomor 47, Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diketahui adalah salah satu sekolah menengah kejuruan terfavorit di Jogja. Namun, tahukah kamu kalau gedung yang digunakan oleh sekolah tersebut umurnya sudah lebih dari satu abad?

Bahkan pada zaman kolonial Belanda, tempat itu berdiri sebagai sekolah teknik tingkat pertama. Penasaran dengan kelanjutan sejarah gedung SMKN 2 Yogyakarta? Yuk, simak ulasannya berikut!

Prinses Juliana School di tahun 1919-1942

Sejarah Gedung SMKN 2 Yogyakarta, Usianya 1 Abad LebihMurid-murid Prinses Juliana School tahun 1935 (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Dilansir laman Jogjacagar dari Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta, bangunan yang dimanfaatkan SMKN 2 Yogyakarta ini telah berkembang di sekitar tahun 1900-an. Namanya unik, yakni Prinses Juliana School atau PJS yang didirikan pemerintah kolonial Belanda dengan tujuan sebagai sekolah teknik tingkat pertama.

'Prinses' dari nama sekolah tersebut merupakan bahasa Belanda yang berarti putri. PJS merupakan sekolah tertua di Indonesia. Dan kini, Prinses Juliana School digunakan sebagai nama perpustakaan di SMK Negeri 2 Yogyakarta. 

Dilansir jurnal karya Amalia Rosanda Ramadhani dan Dyah Kumalasari yang berjudul 'PRINSES JULIANA SCHOOL DI YOGYAKARTA TAHUN 1919-1950' (2018), berdirinya Prinses Juliana School bertujuan untuk memenuhi tenaga ahli yang dibutuhkan oleh perusahaan swasta yang berada di Hindia Belanda. 

Dalam jurnal yang sama disebutkan bahwa Prinses Juliana School nantinya hanya akan membuka kelas untuk pelatihan menjadi tenaga ahli konstruksi. Guru yang mengajar di PJS didatangkan langsung dari Belanda dan telah melalui serangkaian tes baik soal pengalaman kerja sampai tes kesehatan.

Mereka yang nantinya akan menjadi murid di PJS juga harus melakukan berbagai tes tertulis, lho. Untuk tes dasarnya berupa menulis, membaca, dan membuat tanda tangan. Sedangkan mata pelajaran yang diujikan antara lain bahasa Belanda, Sejarah Belanda dan Hindia Belanda, Geografi, dan Aritmatika.

Prinses Juliana School di tahun 1943-1950

Sejarah Gedung SMKN 2 Yogyakarta, Usianya 1 Abad LebihMurid-murid Prinses Juliana School tahun 1935 (smk2-yk.sch.id)

Di tahun 1943 di mana Belanda dipukul mundur oleh Jepang, banyak sekolah kejuruan yang dihilangkan. Sementara itu, Prinses Juliana School adalah salah satu yang bertahan. Namun perbedaan kentara pada kedudukan keduanya yang mana jika Belanda membedakan sekolah untuk pribumi dan kaum elite tertentu, Jepang justru melebur sekat tersebut. 

Prinses Juliana School saat itu menjadi sekolah bercorak militer dan murid-murid harus melaksanakan kebiasaan orang Jepang. Contohnya saja seperti setiap pagi harus menyanyikan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo, melakukan Saikeirei, dan dilanjutkan dengan senam pagi atau yang disebut taiso.

Pada tahun 1945 ketika Indonesia menyatakan kemerdekaan, sekolah-sekolah dibuka dan diambil alih oleh pemerintah. Prinses Juliana School kemudian berganti nama menjadi Sekolah Teknik Menengah (STM) I Jetis. Proses belajar mengajarnya juga tak lagi dengan bahasa Belanda atau Jepang, melainkan bahasa Indonesia. 

Baca Juga: Sejarah Gedung SMA BOPKRI I Jogja, Sejak 1922 Bangunan Tak Berubah

Sejarah pemakaian gedung

Sejarah Gedung SMKN 2 Yogyakarta, Usianya 1 Abad LebihIlustrasi SMK N 2 Yogyakarta (Dok.BPCB DIY 2018)

Secara bentuk, gedung SMK Negeri 2 Yogyakarta ini bergaya indish dengan tembok-tembok tebal, pintu dan jendela lebar, serta ventilasi udara yang banyak jumlahnya.

Nah, selain digunakan sebagai sekolah kejuruan, gedung tersebut juga pernah dimanfaatkan sebagai tempat kuliah Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada dan Akademi Teknik Negeri Yogyakarta pada era paska kemerdekaan.

Menurut laman resmi SMKN 2 Yogyakarta, pada tahun 1929, 1950, dan 1954, dilakukan renovasi dengan penambahan ruangan menjadi 16 ribu m2 di atas tanah 5,5 hektare. Penambahan bangunan ini tidak hanya dimanfaatkan untuk ruang teori, tapi juga lain ruang praktik atau bengkel dan laboratorium, tempat ibadah, aula, serta lapangan sepak bola, tenis, voli, dan olah raga lainnya.

Perubahan nama hingga akhirnya menyandang SMKN 2 Yogyakarta ini terhitung mulai 7 Maret 1997, melalui keputusan Mendikbud Nomor 036/O/1997 tanggal 7 Maret 1997. Sejarah panjang dan membuat takjub karena sampai detik ini, bangunan berusia satu abad lebih tersebut masih berdiri kokoh dan bermanfaat buat banyak orang. 

Baca Juga: Sejarah Stasiun Tugu Yogyakarta Salah Satu Stasiun Tercantik Indonesia

Dyar Ayu Photo Community Writer Dyar Ayu

Jalan-jalan mencari penyu Alabiyu~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya