Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Berhayat dan Berjiwa, Merapi dan Warga yang Sulit Terpisahkan

Letusan Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (17/11/2019). (ANTARA FOTO/Rudi)

Hidup berdampingan dengan Gunung Merapi, tidak membuat warga meninggalkan tanah kelahiran. Meski tercatat sebaga gunung teraktif di Indonesia, warga tetap bertahan dan menjadikan Merapi sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupannya.

Di sisi lain ketika terjadi erupsi,tetap diyakini memberi berkah. Abu vulkanik dari letusannya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk alami yang menyuburkan tanah. Inilah sebabnya, masyarakat tak putus asa dan tetap berusaha beradaptasi serta menghormati keperkasaan Gunung Merapi.

Merapi dianggap berhayat dan berjiwa bagi masyarakat setempat. Letusannya pun sebagai anugerah, hingga menjadikan alam sebagai mitra hidupnya. Apa arti Gunung Merapi adalah hal yang berhayat dan berjiwa bagi masyarakat? 

1. Tercipta ikatan emosional kuat antara masyarakat dengan Merapi

ilustrasi warga sedang bercocok tanam di ladang (pexels.com/ Văn Long Bùi)

Berhayat dan berjiwa dengan Merapi mempunyai makna mendalam di hati masyarakat. Wisnu Minsarwati dalam buku Mitos Merapi dan Kearifan Ekologi menuturkan, masyarakat mampu hidup tenang berdampingan dengan keberadaan gunung tersebut.

Merapi telah menyayangi dan mengajarkan masyarakat untuk bisa serasi dengannya, sehingga tercipta ikatan emosional yang kuat. Warga pun melakukan tradisi sebagai penghargaan, seperti rutin menjalani upacara atau ritual tertentu. Merapi bukan musuh yang harus dilawan, melainkan sesuatu yang dihormati dan diterima sebagai anugerah.

2.Yakin mendapat berkah ketika mampu selaras dengan alam

ilustrasi menikmati perjalanan menyusuri alam (unsplash.com/ Eugenia Clara)

M Fatkhan dalam jurnalnya Kearifan Lingkungan Masyarakat Lereng Gunung Merapi, menuliskan, warga sudah menjadi bagian dari ekosistem Gunung Merapi yang ditunjukan dengan memiliki sikap dan tindakan yang sejalan, dengan tujuan kelestarian lingkungan alamnya.

Pandangan tentang Gunung Merapi inilah yang membuat masyarakat tetap tenang dalam menjalankan aktivitas harian seperti biasanya, walau berdampingan dengan gunung teraktif di dunia, menjadi kebahagiaan tersendiri.

3.Labuhan Merapi sebagai ungkapan syukur dan komitmen harmoni dengan alam

ilustrasi tradisi Labuhan Merapi (budaya.jogjaprov.go.id/ Labuhan Merapi)

Hidup seimbang dengan semua hal yang ada, baik Merapi itu sendiri, sesama warga, hingga alam semesta dipercaya akan menambah kebahagiaan. Ritual tahunan pun dilakukan sebagai tindakan berterima kasih dan memohon keselamatan lahir batin.

Masyarakat pun memahami bahwa letusan yang terjadi sebagai bagian dari siklus alam yang perlu diterima dan disyukuri. Dengan terus menjaga harmoni, kehidupan akan dipenuhi berkah, nyaman dan senantiasa diiringi perasaan senang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us